Wednesday, October 10, 2012
Tuesday, October 9, 2012
PANCASILA BERTENTANGAN DENGAN SYARIAT ISLAM?
“ Pancasila adalah Taghut! Ganti dengan syariat Islam! Allahu Akbar! “
Serem ya?
Tapi kenyataannya ya seperti itu. Paham ‘Islam Politik’ ini telah
tersebar secara sistematis, di mana generasi muda Indonesia yang
dijadikan sasaran empuk bagi doktrin politik mereka. Pemikiran ini
begitu subur di kalangan remaja-remaja masjid, aktivis-aktivis ‘Islam’
kampus, bahkan di forum-forum diskusi keagamaan.
Saya ini
sampai heran. Pancasila disebut ‘Taghut’, yang artinya ‘melampaui batas'
dan seringkali mengandung makna 'jahat’. Lho, jahat dari mananya sih?
Satu-satunya kesan ‘jahat’ yang pernah saya rasakan tentang Pancasila
adalah ketika masa SD saya disetrap, di depan kelas sambil berdiri satu
kaki, oleh pak guru dan disuruh membaca Pancasila keras-keras sebanyak
(kalau gak salah) sepuluh kali!
Sebenernya maunya mereka apa
ya? Apa ya lambang Garuda Pancasila itu harus didandani pake sorban dulu
trus ditambahin jenggot baru terus bisa lepas dari vonis ‘Taghut’
tadi? Terus gitu dibaca dengan lafal : “FANCASHILLA”. Gitu?
Atau malah mereka maunya si Burung Garuda diganti Burung Ababil gitu, biar gak lagi dianggap ‘Taghut’?
Sebenernya saya curiga bahwa mereka asal ‘njeplak’ aja, karena mereka
gak paham hakikat ajaran Islam itu sendiri. Lha kalau ajaran agama
sendiri gak ngerti, ya bagaimana mereka mau memahami ajaran-ajaran
lainnya yang selalu dianggap produk ‘kafir’, karena dianggap ‘di luar
Islam’?
Pancasila itu jelas Islami banget! Kelima sila tersebut hidup dalam ajaran Islam!
Gak percaya? Ayo kita adu satu persatu antara syariat Islam dan Pancasila!
KETUHANAN YANG MAHA ESA
Cuma seorang Mukmin yang mabok habis minum kencing unta aja yang bilang kalau sila ini bertentangan dengan syariat Islam!
Semua agama pada hakikatnya mengajarkan keesaan Tuhan. Namun ketika
agama lain agak gamang dalam ‘meraba’ eksistensi Tuhan; sehingga ada
yang mengajarkan bahwa Tuhan itu khusus untuk bangsanya saja, ada yang
percaya Tuhan itu berwujud dalam diri manusia, ada yang menganggap bahwa
Tuhan itu harus divisualisasikan dalam patung, ada yang menduga-duga
bahwa Tuhan itu tinggal di surga atau langit; justru Islam muncul dengan
ajaran Tauhid yang sempurna :
“ Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha ESA ....... dan TIDAK ADA segala sesuatu pun yang SETARA dengan Dia" (QS 112 : 1-4)
Tuhan itu Maha Esa dan tidak ada segala sesuatu pun di alam semesta ini yang setara atau menyerupai-Nya. Titik!
Jadi selama kita masih memiliki persepsi tentang ‘Tuhan’, jelas itu bukanlah Tuhan!
KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB
Siapa yang berani bilang kalau Islam tidak mengajarkan manusia untuk bersikap adil?
“... maka damaikanlah antara keduanya dengan ADIL dan berlaku ADILLAH.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku ADIL.” (QS 49 : 9)
Siapa yang bilang kalau Islam tidak mengajarkan manusia untuk beradab?
Bukannya justru Islam mengajarkan berbagai dimensi adab? Adab terhadap
orang tua, adab terhadap umat beragama, adab dalam berbisnis, adab dalam
berdiskusi dan berdakwah, adab dalam menuntut ilmu, dsb? Ga usah pake
comot-comot ayat buat ngebuktiin kan?
Karena adil dan beradab
itulah manusia akan menjadi manusia yang memanusiakan sesama manusia
(ini contoh kalimat yang gak keren, karena terlalu mbulet di kata
‘manusia’). Manusia (mulai deh ..) yang berkemanusiaan (lagi!) akan
menjadi manusia (ampun ... lagi, deh!) yang menebar kasih sayang dan
rahmat bagi semesta alam!
“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) RAHMAT BAGI SEMESTA ALAM.” (QS 21 : 107)
Ya kalau yang beginian aja mereka yang teriak-teriak ‘Taghut’ itu kagak
ngerti, ya gak heran kalau mereka berperilaku tidak manusiawi dan
biadab, kerjaannya cuma nyesat-nyesatin orang, marah-marah, dan ngerusak
sana-sini!
PERSATUAN INDONESIA
Islam gak mengajarkan persatuan? Nih, baca :
“ Dan BERPEGANGLAH (alias BERSATULAH) kamu semuanya kepada tali Allah, dan JANGANLAH kamu BERCERAI-BERAI .. “ (QS 3 : 103)
Nah, kalau ajaran ini sih mereka ngerti. Tapi logikanya dipelintir.
Dalam pandangan mereka negara-bangsa yang ada di dunia ini adalah bukti
bahwa umat manusia itu terpecah-belah. Dan mereka semua harus disatukan
dalam Daulah Islamiyah!
Kata siapa, om?? Islam itu mengajarkan
“Berbeda Tapi Satu (untuk tujuan yang mulia)” (persis seperti Bhinneka
Tunggal Ika), dan bukannya “Yang Berbeda Harus Disamakan Menjadi Satu”
(kalau yang ini persis paham Fasisme ala Om Jojon dan Mbah Muso)!
Islam itu justru mengakui bahwa manusia itu bersuku-suku dan
berbangsa-bangsa dalam berbagai peradaban, dan perbedaan syariat
tiap-tiap umat pun diakui keberadaannya, dengan anjuran untuk bersatu
menciptakan kebaikan di dunia ini!
“Hai manusia, sesungguhnya
Kami ....... menjadikan kamu BERBANGSA-BANGSA dan BERSUKU-SUKU supaya
kamu SALING MENGENAL .. “ (QS 49 : 13)
“Untuk TIAP-TIAP UMAT di
antara kamu, Kami berikan ATURAN dan JALAN yang TERANG. Sekiranya Allah
menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah
hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka
BERLOMBA-LOMBAKAH BERBUAT KEBAJIKAN.” (QS 5 : 48)
Dan gak
mungkin manusia yang berbangsa-bangsa, bersuku-suku, dan beraneka ragam
agama itu mau bersatu dengan sukarela di bawah ‘Panji Islam’. Mereka
yang maksain konsep ‘Islam Politik’ mereka itu gak bakalan menciptakan
persatuan, malah perpecahan!
KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN PERWAKILAN
Jangan kaget, musyawarah mufakat itu adalah perintah agama!
Sampai-sampai ada surat yang dinamai “Asy-Syuara” yang artinya adalah
“Musyawarah”!
“Dan orang-orang yang menerima seruan Tuhannya
dan mendirikan shalat, SEDANG URUSAN MEREKA (DIPUTUSKAN) DENGAN
MUSYAWARAH antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezeki
yang Kami berikan kepada mereka. “ (QS 42 : 38)
“... Karena itu
maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan BERMUSYAWARAHLAH
dengan mereka dalam urusan itu ... “ (QS 3 : 159)
KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA
Ini dia ...... Keadilan sosial dalam masyarakat bisa tercipta, dengan syarat :
- Persamaan derajad sesama manusia dan pengakuan akan hak asasi manusia, yang sering disebut semangat ‘Egalitarian’.
- Adanya sistem pembagian harta orang-orang mampu kepada kaum fakir miskin.
- Pemanfaatan sumber daya alam untuk kemakmuran bersama.
Dan ketiga hal di atas diajarkan di dalam Alquran!
Oke, kita tengok kembali sejarah diturunkannya Alquran dan Nabi Muhammad sebagai utusan Allah!
Pada zaman itu negeri-negeri dunia kebanyakan bersistem Monarki,
Aristokrasi, dan Teokrasi, sehingga hajat hidup rakyat dikuasai oleh
para raja, bangsawan, tuan-tuan tanah, dan para pemuka agama. Bisa
dikatakan bahwa mereka memegang penuh kuasa atas hidup rakyat jelata. Di
zaman itu pula manusia yang lebih kuat memperbudak manusia yang lain.
Para wanita juga diperlakukan sebagai makhluk kelas dua.
Tapi
apa yang terjadi ketika Nabi Muhammad memproklamirkan diri sebagai
utusan Allah? Ternyata Alquran membawa revolusi pada peradaban manusia!
Ajaran Alquran tentang kesetaraan derajad manusia, pengangkatan wanita
ke kedudukan yang tinggi, pembebasan manusia dari perbudakan, kewajiban
untuk memberi fungsi sosial pada harta kekayaan pribadi, adalah ajaran
yang dirasakan begitu radikal bagi peradaban-peradaban lainnya!
Tidak heran jika kemudian Nabi Muhammad begitu diburu oleh para
musuhnya, karena ajaran yang dibawanya akan memporak-porandakan hierarki
kekuasaan yang telah mereka nikmati selama berabad-abad!
Dan Nabi Muhammad mewujudkannya dalam sebuah negara-bangsa, yaitu Negara Madinah!
Ini adalah negara yang menggunakan hukum ‘sekuler’, dalam arti tidak
menggunakan hukum Islam, Nasrani, atau Yahudi secara formal. Ini adalah
negara di mana seluruh masyarakat dari latar belakang suku bangsa dan
agama mana pun mendapatkan hak dan kewajiban yang sama sebagai warga
negara, yang diatur dalam Piagam Madinah.
Semua itu adalah dalam rangka mewujudkan : Keadilan Sosial!
.............................. ..................
Jadi, masih beranggapan kalau Pancasila itu bertentangan dengan syariat Islam?
Kalau bertentangan dengan syariat Arab zaman Jahiliyah sih emang bener!
Tapi kalau syariat Islam jelas enggak bertentangan, malah sangat
sejalan!
Pancasila itu Islami, bahkan cukup khas dalam ajaran Islam!
Maka saya punya keyakinan jika nilai-nilai Pancasila ditegakkan
setegak-tegaknya, maka syariat Islam itu sudah berdiri dengan sendirinya
di bumi Nusantara ini!
Kalau dipikir-pikir, lebih penting mana
sih memperjuangkan ‘label Islam’ dan ‘formalisasi Islam’, dibandingkan
menghidupkan nilai-nilai Islam dalam berbagai bentuk kehidupan?
Saya yakin kalo umat non-mukmin itu bakalan kebakaran bulu ketek kalau
kita berkoar-koar menegakkan ’syariat Islam’ secara formal! Tapi
sebaliknya, saya yakin mereka akan menerima jika ‘syariat Islam yang
berbungkus kebangsaan’ ini, yaitu Pancasila, walau mereka pada akhirnya
sadar bahwa nilai-nilai Islami hidup dalam Pancasila tersebut!
Seperti sudah sering saya katakan sebelumnya, ketika kita menghabiskan
energi untuk menegakkan SIMBOL, maka akan banyak pergesekan antara
simbol satu dengan lainnya. Tapi apabila yang kita tegakkan adalah NILAI
atau HIKMAH, maka semangat itu akan mengalir dalam setiap bentuk
peradaban di bumi ini.
NEGERI ISLAMI jauh lebih bermanfaat daripada sekedar memperjuangkan NEGERI ISLAM!
Subscribe to:
Posts (Atom)