Harta raja-raja Nusantara berupa ratusan ribu ton emas dan harta
lainnnya itu dibawa ke Belanda (sebagai penjajah) dari Indonesia,
kemudian Belanda kalah perang dengan Jerman, maka Jerman memboyong harta
itu ke negaranya. Lalu dalam perang dunia kedua, Jerman kalah dengan
Amerika, maka Amerika membawa semua harta itu ke negaranya hingga kini.“
“Bhinneka Tunggal Ika”
“Rwāneka dhātu winuwus Buddha Wiswa, Bhinnêki rakwa ring apan kena parwanosen, Mangka ng Jinatwa kalawan Śiwatatwa tunggal, Bhinnêka tunggal ika tan, hana dharma mangrwa.”
(pupuh 139, bait 5)
“Konon Buddha dan Siwa merupakan dua zat yang berbeda, Mereka memang berbeda tapi bagaimanakah bisa dikenali, Sebab kebenaran Jina (Buddha) dan Siwa adalah tunggal, Terpecah belah tapi satu jualah, tiada kerancuan dalam kebenaran.”
Barang-barang Amanah Soekarno
Pada masa jayanya dahulu, kepulauan Nusantara terdiri dari
ratusan Kerajaan. Wilayah Nusantara (kini Indonesia) merupakan kawasan
yang paling diincar oleh semua kerajaan di dunia.
Keinginan semua kerajaan di dunia untuk merebut dan menguasai wilayah
Kepulauan Nusantara ini akibat adanya beragam kekayaan hasil alam di
daerah kepulauan terbesar di dunia tersebut.
Dari dalam tanah Nusantara terdapat berbagai macam tambang minyak dan
logam, dalam lautnya juga terdapat minyak bumi dan sumber alam lainnya,
juga tanahnya yang subur sepanjang tahun siap ditanami kapan saja,
bukit yang kaya pasir dan bebatuan mineral, hingga di setiap puncak
gunungnya pun juga memiliki kekayaan dan keindahan tiada taranya.
Belum lagi dari kekayaan flora dan faunanya. Dari dalam lautnya
terdapat ikan dan hasil laut yang sangat berlimpah-ruah, didaratnya
terdapat ribuan jenis satwa yang sangat eksotik dan endemik.
Juga di hutannya yang terdiri dari ribuan jenis pohon yang hanya
terdapat di wilayah Nusantara ini, terdiri dari hutan lebat tropis
jutaan hektar, juga puluhan sungai besar mengalir di setiap pulaunya.
Wajar saja jika di wilayah kepulauan terbesar di dunia yang ada di
daerah tropis ini juga terdapat ratusan kerajaan yang makmur.
Kerajaan-kerajaan yang memiliki harta berupa emas, perak, perunggu,
platina, berlian dan batu mulia serta juga mutiara. Seluruh kekayaan
kerajaan Nusantara tersebut jika dikumpulkan beratnya mencapai ratusan
ribu bahkan bisa jutaan ton emas dan harta lainnya..! Namun
pertanyaannya, kemana semua harta kekayaan kerajaan-kerajaan Nusantara
tersebut?
Setelah masuknya orang Eropa (termasuk Belanda), kekayaan tersebut
seperti “disita” oleh kolonial dan hilang entah kemana. Untuk itulah,
maka beberapa tim dan individu mulai “mengorek” dan “menelusuri” jejak
kekayaan Kerajaan-Kerajaan Indonesia yang dulu ada di wilayah Nusantara
ini.
Layaknya film “Indiana Jones“, mereka mengumpulkan bukti
dari berbagai sumber yang terkait. Mulai dari dokumen dan cerita serta
berita, baik yang diperoleh di dunia nyata ataupun di dunia maya.
Berikut fakta-fakta yang sempat tercium dan terangkum oleh mereka
mengenai
“the National Treasures of Indonesian Kingdoms“.
1. Pada awal abad 17,
aset harta para Raja & Kesultanan Nusantara (Cirebon, G.Pakuan,
Banten, Deli, Riau, Kutai, Makasar, Bone, Goa, Luwut,Ternate, dLL,)
dalam nilai ratusan trilyun Dollar Amerika (dalam bentuk emas, logam
mulia, berlian, dan srbagainya) di simpan di Bank Zuchrigh, Jerman
(karena pada saat itu Jerman adalah negara makmur & menguasai dunia.
Serta bank tersebut adalah salah satu bank yang tertua di dunia)
2. Pada tahun 1620,
Nusantara dijajah Belanda selama 3,5 abad. Bagi Kesultanan / Raja
Nusantara yg melawan Belanda, data administrasi harta di Bumi Nusantara
dihanguskan, hanya bagi Kerajaan Amangkurat I tetap memiliki data utuh,
karena mereka penjilat Belanda dimasa itu.
Catatan:
Salah satu bukti Amangkurat I sebagai penjilat Belanda : Pangeran
Girilaya – Raja Cirebon II selaku menantu dari Raja Amangkurat I, atas
tipuan pada u “undangan makan”, ternyata Raja Cirebon II beserta kedua
putranya yang berumur 11 dan 9 tahun ditahan selama 10 tahun, hingga
wafatnya Raja Cirebon II yang dimakamkan di Girilaya. Atas wafatnya Raja
Cirebon II, Sultan Trunojoyo diutus untuk menjemput kedua putra mahkota
tersebut untuk menggantikan tahta Kerajaan Cirebon.
Dengan melalui peperangan, akhirnya Trunojoya berhasil membawa Putra
Mahkota dan kedua adiknya. Sedangkan Putra Mahkota yang
pertama/kakaknya, diamankan oleh paman dari Ibunya ke Gunung Lawu.
Hingga akhirnya berdiri Kerajaan Cirebon menjadi dua kesultanan, yaitu:
Kesultanan Kanoman dan Kesultanan Kasepuhan.
3. Pada tahun 1939, Amerika menyuruh Bung Karno untuk menata aset para Raja Nusantara dan mengalihkan hak atas nama pribadi Soekarno.
Catatan:
a. PENYERAHAN HIBAH REKAYASA dilakukan oleh Raja Solo dan Yogyakarta
yang mengatasnamakan Raja-raja Nusantara. Selanjutnya aset kedua raja
tersebut utuh atau tidak dihibahkan.
b. HAK AHLI WARIS Raja Nusantara, sepeserpun nihil (tdk menerima hak waris).
4. Pada tahun 1944,
berdirilah Bank Dunia atas dasar Colateral Aset Raja Nusantara! Bank
Dunia mulai memberikan pinjaman kepada 40 Negara. Maka semenjak itu USA
semakin kuat untuk mencetak mata uang dan menyusun strategi persenjataan
yang berguna untuk menguasai dunia.
5. Pada tahun 1945,
saat Perang Dunia-II Jepang menyerah dan membuat Indonesia memproklamirkan kemerdekaan.
Beberapa fakta:
a. Bung Karno dalam salah satu pidatonya pernah berkata “..kalau
Jepang tidak memberikan kemerdekaan kepada kita, maka saya akan minta
USA utk membom Jepang..”
b. Bung Karno diangkat jadi ketua PBB. Bukankah pada waktu itu orang
asing banyak yang lebih pintar dari Bung Karno? Tak aneh lagi, karena
berdirinya Bank Dunia berasal dari aset Raja Nusantara. Sampai saat ini,
tidak ada jabatan Ketua PBB selain Bung Karno, yang ada hanyalah
Sekjen.
Catatan:
Tahun 1945, untuk membangun negara, kalau Bung Karno jujur dan benar
(tidak ambisius), seharusnya mengumpulkan para Sultan dan Raja Nusantara
untuk diberi tahu jika para buyutnya (Raja Nusantara) pada abad-17,
menyimpan hartanya di Bank Juchrigh-Jerman. Kenapa Bung Karno bungkam?
6. Antara tahun 1950 – 1953,
Bung Karno memberikan pelimpahan coleteral kepada kolega &
keluarganya, yang berasal dari aset para Raja Nusantara yang dihibahkan
atas nama pribadi Bung Karno. Yang kini sudah pada balik nama.
7. Tahun 1954,
sebagian sisa Dana Koleteral tsb dibagikan dalam bentuk amanah kepada
73 orang Tokoh Negara & Ulama. Karena ada kepentingan “politik
praktis”. Tahun 1955 pemilu pertama, Bung Karno diangkat Presiden
“seumur hidup”
Catatan:
a. Penerima “pelimpahan colateral” mendapatkan Royalti, namun
pemegang amanah tidak mendapatkan Royalti. Siapakah yang menikmati
royalti atas dana coleteral dari Bank Dunia? Siapa lagi kalau bukan
kolega & keluarganya.
b. Perlu pendirian “LEVARN” (Lembaga Executive Verifiksi Aset Raja Nusantra)
c. Maksud dan tujuan: Atas tersimpannya Aset Raja Nusantra, baik
milik Raja/Kesultanan: Cirebon, Pakuan, Banten, Deli, Riau, Kutai,
Makassar, Bone, Goa, Luwut, Ternate, dan lainnya, yang disimpan pada
awal Abad-17 di Bank Zuchrigh, Jerman dengan nilai ratusan trliyun
dollar Amerika yang telah dihibahkan ke pribadi Ir.Soekarno (Rekyasa JO.
AS) untuk modal awal pembentukan Bank Dunia, kini sudah pada balik nama
atas nama keluarga & koleganya (diluar amanah) ini harus
diverifikasi / tata Juridis Formil untuk ketetapan hak bagi ahli waris
dan negara.
d. Dalam pertemuan para Sultan se-Indonesia di Bali pada tahun
2000-an lalu. Selaku ahli waris mengharapkan keadilan hak atas harta
yang digelapkan. Sehingga para pemegang amanah dan lainnya menyadari
atas keganjilan hibah tersebut.
8. Mengapa Bung Karno keluar dari PBB
& pidatonya antara tahun 1959 sampai dengan 1963, berapi-api anti
imperialis, anti nekolim? Karena coleteralnya ternyata tidak bisa
dicairkan dan digunakan untuk pembangunan Negara Kesatuan Republik
Indonesia dengan REPELITA yg telah diprogram. Alias dipersulit oleh
Amerika.
9. Amerika berkepentingan untuk membungkam Bung Karno,
selain karena alasan dana coleteral tersebut, juga karena Bung Karno
membentuk “Poros Segitiga” Peking-Jakarta-Pyongyang. Selanjutnya melalui
konspirasi & tipu daya, AS bertindak sebagai dalang atas lengsernya
Bung Karno.
10. Tiga orang Jenderal terlibat dalam gerakan bawah tanah buatan AS, datang dan menodongkan senjata kepada Bung Karno untuk menandatangani SUPERSEMAR.
Catatan:
Kemudian isi Supersemar diubah (dipalsukan) dan diserahkan kepada
Soeharto. Soeharto tidak mengetahui tentang pemalsuan Supersemar
tersebut dan menjalankan Supersemar dengan baik. Soeharto baru
mengetahui hal tersebut sekitar tahun 1980-an. Namun sudah terlambat dan
sejarah sudah terlanjur dituliskan.
11. Tahun 1967, Soekarno lengser & Soeharto menjabat sebagai Presiden RI.
12. Sekitar tahun 1995,
tujuh orang pemegang Surat Amanah dari Soekarno, menghadap Soeharto
agar Pemerintah dapat menggunakan Dana Coletral tersebut untuk
pembangunan Indonesia.
Catatan:
Dana Coletral tersebut (yang ada di Bank Dunia) tidak dapat
dicairkan, namun dapat digunakan untuk “jaminan cetak uang”. Soeharto
mengajukan ijin utk pencetakan uang Rupiah atas jaminan Dana Coletral
tersebut.
13. Dilakukan Sidang Moneter Internasional,
dengan salah satu agenda untuk membahas rencana pencetakan uang
Rupiah oleh pemerintah RI. Sepuluh negara menolak untuk memberikan ijin
(termasuk AS & sekutunya), sisanya mengijinkan. Atas dasar voting,
maka pemerintah RI diijinkan utk mencetak uang sebesar “Rp. 20.000
trilyun” dengan jaminan lima Coleteral (Salah satu Coleteral tsb adalah
milik Kerajaan Cirebon sebesar 13.000 trilyun)
Catatan:
AS tdk memberikan ijin, karena khawatir Soeharto akan membangkitkan
DUNIA ISLAM. Karena thn 1987 Yayasan Amal Bakti Muslim Pancasila sudah
mulai merintis dan menggalakkan bantuan untuk pembangunan masjid di
seluruh Indonesia. Mbak Tutut sudah mulai memakai kerudung &
dianggap sebagai simbol kebangkitan dunia Islam.
14. Pencetakan uang dilakukan di Jerman & Israel
(pemenang tender adalah Australia). Disisi lain AS & sekutunya
mulai melakukan konspirasi untuk merusak stabilitas Ekonomi
Internasional.
15. Maret 1997,
secara bertahap IDR (Indonesia Rupiah) sdh mulai masuk ke Indonesia
(masih berstatus atas nama Amanah yang ditempatkan di luar gudang BI).
Baru sekitar 9% IDR tsb yg diregristasi oleh BI, terjadilah “krisis
moneter” karena George Soros melakukan transaksi “pembelian Rupiah”
secara besar-besaran yang dibayar dengan US Dollar. IDR dicetak dalam
cetakan uang plastik pecahan Rp.100.000,- tahun cetakan 1997.
Catatan:
Pak Harto berencana dalam periode tahun 1998 – 2003, Try Sutrisno
menjabat sebagai Wakil Presiden. Tahun 2000 Pak Harto membuat pondasi
sebagai landasan kuat dalam pembangunan tinggal landas untuk take off menuju
adil & makmur. Tahun 2002, Pak Harto berencana untuk mengundurkan
diri dan dilanjutkan oleh wakilnya Try Sutrisno sebagai presiden.
16. Amerika semakin gencar melakukan konspirasi,
sadar atau tidak sadar banyak unsur masyarakat yang sudah masuk dalam tipu daya dan skenario AS.
Catatan:
a. Banyak mahasiswa dan rakyat yang merasa idealis dan menuntut
lengsernya Soeharto. Namun sesungguhnya mereka tidak sadar bahwa ini
semua adalah skenario AS untuk menurunkan Soeharto.
b. Beberapa “tokoh boneka politik” bentukan AS, yaitu empat orang yang dikenal dengan sebutan “SMAG”
c. Terjadinya Kerusuhan Mei, yang dikoordinir oleh seorang tokoh pemuda atas cetakan SMAG.
17. Mei 1998,
Soeharto lengser dan BJ Habibie menjabat sebagai presiden RI.
18. Semua mata uang Rupiah pada akhirnya sampai di Indonesia,
Pak Harto memerintahkan 49 orang jenderal (7 orang Jenderal Bintang
empat dan 42 orang Jenderal Bintang dua) untuk mengamankan gudang-gudang
IDR yang masih berstatus atas nama Amanah.
19. BJ Habibie dipolitisir oleh AS untuk merealisasi Referendum di TimTim,
dengan janji apabila terlaksana dengan ‘jujur dan adil’ maka Habibie
akan didukung untuk menjabat sebagai Presiden RI untuk periode
selanjutnya.
Catatan:
Habibie ditipu mentah oleh AS dan sekutunya. Hasil jajak pendapat
Timor Timur dimanipulasi (termasuk yang dihitung di Gedung Putih-AS,
tidak dihitung di lapangan) dan berujung pada lepasnya Timor Timur dari
NKRI. Itulah jatuhnya Habibie akibat dampak tertipu politik praktis.
Karena Habibie sejatinya bukan orang “misi AS”, melainkan Habibie adalah
“Jerman-isme”.
20. Rapuhnya Pemerintahan RI
dan perekonomiannya akibat “Mafia Berkeley” dan sebagian besar
tokoh-tokoh negara terlibat dalam dosa “Kerusuhan Mei”. Amerika memegang
kartu tokoh-tokoh negara tersebut, lalu leluasa untuk mendikte
pemerintah. Boleh dikata, semenjak itu pemerintahan hanya menjadi
“boneka AS” dan tdk mampu untuk lepas dari cengkraman AS.
21. Jadi dari semuanya:
a. Kebenaran ini dituliskan bukan utk menyudutkan PIHAK-PIHAK TERTENTU, namun utk MENEGAKKAN SEBUAH KEBENARAN.
b. Bangsa Indonesia sangat beruntung telah memiliki 2 orang PUTRA TERBAIKNYA yaitu SOEKARNO & SOEHARTO.
c. Rapatkan barisan, jangan mudah teradu domba oleh KONSPIRASI AS
& sekutunya. Tumbuhkan jiwa patriotik kita, karena bisa jadi melalui
konspirasi AS, perang Afganistan dan Irak juga dapat terjadi di Tanah
Air yg kita cintai ini. Juga perang antar suku dan golongan di dalam
negeri seperti di negara-negara Afrika, Korea Utara – Selatan, Vietnam
Utara-Selatan, Bosnia, Mesir, Libya dan lain-lain.
d. Atas Cronologis harta Soekarno tersebut, pada prinsipnya kita para
“pemegang amanah” dan penerima “pelimpahan Colateral”, perlu untuk
menyadari bahwa pelaksanaan “Hibah Aset Raja Nusantara kepada pribadi
Bung Karno adalah “CACAT HUKUM”
e. Jadi masalah Barang dan Harta Amanah Bung Karno bukan urusan kita,
melainkan urusan “karuhun”? Itu semua hanya panggung sandiwara.
ini adalah photo-photo tanpa edit, bukti dokumentasi dan gudang emas milik indonesia.
semoga segala urusan mengenai harta milik indonesia ini segera bisa dituntaskan demi terwujudnya bangsa yg adil makmur.
ReplyDelete