SUNDA NUSANTARA SEBAGAI INDUK BANGSA
Gusti.MKH.DamanikWed, 17 May 2006 01:33:50 -0700
Sunda Nusantara merupakan salah satu sejarah yang sangat perlu kita
pelajari dan kita ungkap bersama. Dengan sepintas orang dikacaukan
dengan nama Sunda Kelapa. Pada dasarnya walaupun ada kemiripan nama,
tetapi mempunyai makna lain. Sunda Kelapa identik dengan Batavia,
Betawi, Jayakarta, Jakarta sebagai Ibu Kota Negara Kesatuan Negara
Republik Indonesia sekarang ini.
Sedangkan Sunda Nusantara merupakan suatu Negara yang berbentuk
Kerajaan dengan Pemerintahannya berdasarkan Konstitusi Parlementer
Demokrasi Sejati Reformasi Kerakyatan dan Kemakmuran Bangsa Sunda Tanah
Air di daratan Sunda Nusantara.
Wilayah :
Sunda Nusantara memiliki wilayah yang terbentang dari barat sampai
timur dari Jawa sampai dengan Papuniginia (Irian), bentangan dari
selatan sampai dengan utara, mulai dari Timor sampai dengan selat
Malaka-Singapura.
Dalam bentangan ini diklasifikasi dalam bentuk besar kecilnya Nusa (Pulau) itu sendiri dengan klasifikasi: di mana kata NUSA itu sendiri di ambil dari bhs sunda. yaitu :
NU= Tanah, SA (Shakti) Air. seperti pun MUSA yg berasal dari bhs sunda yaitu dari kata MU=KAYU, dan SA= AIR.
1. Klasifikasi kepulauan Sunda Besar :
Jawa(Jawa Dwipa), Sumatera (Andalas), Kalimantan (Borneo), SelatMalaka-Singapura, Papua Nuginia (Irian)
2. Klasifikasi Pulau Sunda Kecil :
Kepulauan Maluku, Bali, Lombok, Sumbawa, Timor,
Sumba, Pulau2 kecil lainnya yang sampai sekarang masuk pengakuan Negara
Kesatuan Republik Indonesia..
Bangsa :
Bangsa Sunda Nusantara sudah berumur 86.000.000
(delapan puluh enam juta tahun silam) merupakan bangsa tertua di Asia
Tenggara sebagai induk bangsa yang melahirkan bermacam-macam suku-suku
di wilayah /daratan Sunda Nusantara-Sunda Melayu, yang sekarang berubah
nama Negara Kesatuan Negara Republik Indonesia.
Politik :
• Kerajaan Sunda Nusantara sejak abad 15 sudah
mengadakan hubungan diplomatik pada Negara-negara seluruh dunia, sampai
dengan saat ini secara de facto, de yure dan legitimate masih
mendapatkan pengakuan (Internationalle recognized Negara-negara seluruh
dunia di bawah naungan Badan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) dan
MahkamahInternational di negeri Belanda.
• Pada akhir perang dunia ke II, kedatangan penjajah bernama Netherland India Commisiton Administration (NICA)
tepatnya tahun 1945-1950 menyerahkan kekuasaannya kepada Republik
Indonesia Serikat (1950) dan mengakibatkan timbulnya pemerintahan baru
di bawah pimpinan Mr. Ir Soekarno dengan beberapa kali pergantian
pimpinan sampai dengan sekarang ini.
• Pemerintahan tersebut diatas berkembang di wilayah negara lama
yaitu wilayah daratan “Kerajaan Maha Raja Sunda – Sunda Nusantara –
Sunda Melayu Nusantara” dengan pimpinan kepala Negara dan Kepala
Pemerintahan Sunda-Sunda Nusantara pada abad 18 ini di pimpin oleh
kaisar Achmad (SERI BADUGA MAHARAJA KAISAR SULTAN ACHMAD AL-MISRI) yang
beristana di Jakarta, Bogor, Cipanas, Sorosowan (Banten) danPandegelang.
Sejarah :
Pada abad 18 dengan pesatnya perkembangan Agama
Islam di wilayah Sunda Nusantara pimpinan Sunda Nusantara telah menganut
Agama Islam dengan patuh seperti pada masa 1513-1552 SERI BADUGA
BAGINDA MAHARAJA SUSUHUNAN SYARIEF HIDAYATULLAH AL-MISRI (Sunan Gunung
Jati Wali Sanga/Sembilan) lahir di Mekkah tahun : 1488 yang merupakan
anak dari pasangan RAJA MESIR SYARIEF ABDULAH AL-MISRI (Generasi ke 22
ROSUL SAW) dan NYAI RATU RARA SANTANG AL SARIPAH SITI MUDA’IM yang wafat
di Madinah thn 1528 di makamkan di keluarga Rosul.
Sunan Gunung Jati menikah dengan (Permaisuri) CROWN PRINCE PANGERAN
PUTRI PEMBAYUN yang merupakan putri dari PB. Brawijaya-V. Ajaran Agama
Islam ini dipegang teguh oleh para ahli waris tahta kerajaan terutama
sebagai pimpinan kepala Negara dan kepala pemerintahan. Pimpinan
tertinggi SERI BADUGA MAHARAJA KAISAR SULTAN ACHMAD AL-MISRI yang wafat
pada tahun 1840 di desa Burakan, Rembang, Jawa Tengah.
Dalam peperangan terbuka (10 Mei 1810) dapat menumpas pasukan
Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Herman Wiliem Daendeles. Dalam
peperangan itu ditaklukkan (10 Mei 1810-1811) Gubernur Jenderal HW
Daendeles beserta pasukannya menyerah tanpa syarat dan H.W Daendeles
dipenjarakannya. Istana Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan terletak
di Jakarta, Bogor, Cipanas dan Sorosowan (Banten).
Thomas Stamford Raffles (1810-1816) dengan akal cerdiknya mengajak
pimpinan tertinggi Kepala Negara dan kepala pemerintahan Kerajaan
Maharaja Sunda-Sunda Nusantara, Kaisar Achmad pergi jalan-jalan/pelesir
ke pulau Banda Maluku (Pulau Sunda Kecil) dengan alasan menyambut
kemenangan tanpa syarat terhadap penumpasan H.W Deandeles.
Selanjutnya Kaisar Achmad di tinggalkan begitu saja dengan tangan
diikat di pulau Banda dan pemerintahan Sunda Nusantara diambil alih dan
pengambilan alihan itu meluas sampai Selat Malaka-Singapura. Sunda
Nusantara yang sudah sejak 86 juta silam dan juga sudah berhubungan
diplomatic sejak abad 15, perjalanan sejarahnya mengalami beberapa
peristiwa didalamnya. Dari bentuk kerajaan hinga Republik sekarang ini.
No comments:
Post a Comment