Wednesday, October 10, 2012

LUKISAN DINDING Rp 200rb/meter,HZR STUDIO LUKIS-DEPOK







 


















Bagi Yang berminat pada jasa kami dalam seni :

~Kaligrafi Mesjid

~Lukisan Motif Awan

~ Lukisan Canvas 

~Lukisan Kaligrafi di Canvas

 ~Mural atau Lukisan Dinding

~Sandblast  Grafir Kaca

~Jasa Pemasangan Stiker Sandblast 

~Design ilustrasi buat cover buku

 ~Dekorasi panggung dari bahan styrofoam

~Lettering atau Seni Menulis Tangan

~Relief atau Patung 

~Dan semua hal tentang seni.

 

anda bisa menghubungi alamat di bawah ini :

HZR STUDIO nomer.45D, Jl.Radar Auri, Rt.01/11, 

Kec: Cimanggis, Ds: Mekar Sari, Kota : Depok, 

antara Perum Permata Puri 2 dan Perum Koperasi 1

 Hp ; 082298911777


Tuesday, October 9, 2012

PANCASILA BERTENTANGAN DENGAN SYARIAT ISLAM?


“ Pancasila adalah Taghut! Ganti dengan syariat Islam! Allahu Akbar! “

Serem ya?

Tapi kenyataannya ya seperti itu. Paham ‘Islam Politik’ ini telah tersebar secara sistematis, di mana generasi muda Indonesia yang dijadikan sasaran empuk bagi doktrin politik mereka. Pemikiran ini begitu subur di kalangan remaja-remaja masjid, aktivis-aktivis ‘Islam’ kampus, bahkan di forum-forum diskusi keagamaan.

Saya ini sampai heran. Pancasila disebut ‘Taghut’, yang artinya ‘melampaui batas' dan seringkali mengandung makna 'jahat’. Lho, jahat dari mananya sih? Satu-satunya kesan ‘jahat’ yang pernah saya rasakan tentang Pancasila adalah ketika masa SD saya disetrap, di depan kelas sambil berdiri satu kaki, oleh pak guru dan disuruh membaca Pancasila keras-keras sebanyak (kalau gak salah) sepuluh kali!

Sebenernya maunya mereka apa ya? Apa ya lambang Garuda Pancasila itu harus didandani pake sorban dulu trus ditambahin jenggot baru terus bisa lepas dari vonis ‘Taghut’ tadi? Terus gitu dibaca dengan lafal : “FANCASHILLA”. Gitu?

Atau malah mereka maunya si Burung Garuda diganti Burung Ababil gitu, biar gak lagi dianggap ‘Taghut’?

Sebenernya saya curiga bahwa mereka asal ‘njeplak’ aja, karena mereka gak paham hakikat ajaran Islam itu sendiri. Lha kalau ajaran agama sendiri gak ngerti, ya bagaimana mereka mau memahami ajaran-ajaran lainnya yang selalu dianggap produk ‘kafir’, karena dianggap ‘di luar Islam’?

Pancasila itu jelas Islami banget! Kelima sila tersebut hidup dalam ajaran Islam!

Gak percaya? Ayo kita adu satu persatu antara syariat Islam dan Pancasila!

KETUHANAN YANG MAHA ESA

Cuma seorang Mukmin yang mabok habis minum kencing unta aja yang bilang kalau sila ini bertentangan dengan syariat Islam!

Semua agama pada hakikatnya mengajarkan keesaan Tuhan. Namun ketika agama lain agak gamang dalam ‘meraba’ eksistensi Tuhan; sehingga ada yang mengajarkan bahwa Tuhan itu khusus untuk bangsanya saja, ada yang percaya Tuhan itu berwujud dalam diri manusia, ada yang menganggap bahwa Tuhan itu harus divisualisasikan dalam patung, ada yang menduga-duga bahwa Tuhan itu tinggal di surga atau langit; justru Islam muncul dengan ajaran Tauhid yang sempurna :

“ Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha ESA ....... dan TIDAK ADA segala sesuatu pun yang SETARA dengan Dia" (QS 112 : 1-4)

Tuhan itu Maha Esa dan tidak ada segala sesuatu pun di alam semesta ini yang setara atau menyerupai-Nya. Titik!

Jadi selama kita masih memiliki persepsi tentang ‘Tuhan’, jelas itu bukanlah Tuhan!

KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB

Siapa yang berani bilang kalau Islam tidak mengajarkan manusia untuk bersikap adil?

“... maka damaikanlah antara keduanya dengan ADIL dan berlaku ADILLAH. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku ADIL.” (QS 49 : 9)

Siapa yang bilang kalau Islam tidak mengajarkan manusia untuk beradab? Bukannya justru Islam mengajarkan berbagai dimensi adab? Adab terhadap orang tua, adab terhadap umat beragama, adab dalam berbisnis, adab dalam berdiskusi dan berdakwah, adab dalam menuntut ilmu, dsb? Ga usah pake comot-comot ayat buat ngebuktiin kan?

Karena adil dan beradab itulah manusia akan menjadi manusia yang memanusiakan sesama manusia (ini contoh kalimat yang gak keren, karena terlalu mbulet di kata ‘manusia’). Manusia (mulai deh ..) yang berkemanusiaan (lagi!) akan menjadi manusia (ampun ... lagi, deh!) yang menebar kasih sayang dan rahmat bagi semesta alam!

“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) RAHMAT BAGI SEMESTA ALAM.” (QS 21 : 107)

Ya kalau yang beginian aja mereka yang teriak-teriak ‘Taghut’ itu kagak ngerti, ya gak heran kalau mereka berperilaku tidak manusiawi dan biadab, kerjaannya cuma nyesat-nyesatin orang, marah-marah, dan ngerusak sana-sini!

PERSATUAN INDONESIA

Islam gak mengajarkan persatuan? Nih, baca :

“ Dan BERPEGANGLAH (alias BERSATULAH) kamu semuanya kepada tali Allah, dan JANGANLAH kamu BERCERAI-BERAI .. “ (QS 3 : 103)

Nah, kalau ajaran ini sih mereka ngerti. Tapi logikanya dipelintir. Dalam pandangan mereka negara-bangsa yang ada di dunia ini adalah bukti bahwa umat manusia itu terpecah-belah. Dan mereka semua harus disatukan dalam Daulah Islamiyah!

Kata siapa, om?? Islam itu mengajarkan “Berbeda Tapi Satu (untuk tujuan yang mulia)” (persis seperti Bhinneka Tunggal Ika), dan bukannya “Yang Berbeda Harus Disamakan Menjadi Satu” (kalau yang ini persis paham Fasisme ala Om Jojon dan Mbah Muso)!

Islam itu justru mengakui bahwa manusia itu bersuku-suku dan berbangsa-bangsa dalam berbagai peradaban, dan perbedaan syariat tiap-tiap umat pun diakui keberadaannya, dengan anjuran untuk bersatu menciptakan kebaikan di dunia ini!

“Hai manusia, sesungguhnya Kami ....... menjadikan kamu BERBANGSA-BANGSA dan BERSUKU-SUKU supaya kamu SALING MENGENAL .. “ (QS 49 : 13)

“Untuk TIAP-TIAP UMAT di antara kamu, Kami berikan ATURAN dan JALAN yang TERANG. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka BERLOMBA-LOMBAKAH BERBUAT KEBAJIKAN.” (QS 5 : 48)

Dan gak mungkin manusia yang berbangsa-bangsa, bersuku-suku, dan beraneka ragam agama itu mau bersatu dengan sukarela di bawah ‘Panji Islam’. Mereka yang maksain konsep ‘Islam Politik’ mereka itu gak bakalan menciptakan persatuan, malah perpecahan!

KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN PERWAKILAN

Jangan kaget, musyawarah mufakat itu adalah perintah agama! Sampai-sampai ada surat yang dinamai “Asy-Syuara” yang artinya adalah “Musyawarah”!

“Dan orang-orang yang menerima seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, SEDANG URUSAN MEREKA (DIPUTUSKAN) DENGAN MUSYAWARAH antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka. “ (QS 42 : 38)

“... Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan BERMUSYAWARAHLAH dengan mereka dalam urusan itu ... “ (QS 3 : 159)

KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA

Ini dia ...... Keadilan sosial dalam masyarakat bisa tercipta, dengan syarat :

- Persamaan derajad sesama manusia dan pengakuan akan hak asasi manusia, yang sering disebut semangat ‘Egalitarian’.

- Adanya sistem pembagian harta orang-orang mampu kepada kaum fakir miskin.

- Pemanfaatan sumber daya alam untuk kemakmuran bersama.

Dan ketiga hal di atas diajarkan di dalam Alquran!

Oke, kita tengok kembali sejarah diturunkannya Alquran dan Nabi Muhammad sebagai utusan Allah!

Pada zaman itu negeri-negeri dunia kebanyakan bersistem Monarki, Aristokrasi, dan Teokrasi, sehingga hajat hidup rakyat dikuasai oleh para raja, bangsawan, tuan-tuan tanah, dan para pemuka agama. Bisa dikatakan bahwa mereka memegang penuh kuasa atas hidup rakyat jelata. Di zaman itu pula manusia yang lebih kuat memperbudak manusia yang lain. Para wanita juga diperlakukan sebagai makhluk kelas dua.

Tapi apa yang terjadi ketika Nabi Muhammad memproklamirkan diri sebagai utusan Allah? Ternyata Alquran membawa revolusi pada peradaban manusia! Ajaran Alquran tentang kesetaraan derajad manusia, pengangkatan wanita ke kedudukan yang tinggi, pembebasan manusia dari perbudakan, kewajiban untuk memberi fungsi sosial pada harta kekayaan pribadi, adalah ajaran yang dirasakan begitu radikal bagi peradaban-peradaban lainnya!

Tidak heran jika kemudian Nabi Muhammad begitu diburu oleh para musuhnya, karena ajaran yang dibawanya akan memporak-porandakan hierarki kekuasaan yang telah mereka nikmati selama berabad-abad!

Dan Nabi Muhammad mewujudkannya dalam sebuah negara-bangsa, yaitu Negara Madinah!

Ini adalah negara yang menggunakan hukum ‘sekuler’, dalam arti tidak menggunakan hukum Islam, Nasrani, atau Yahudi secara formal. Ini adalah negara di mana seluruh masyarakat dari latar belakang suku bangsa dan agama mana pun mendapatkan hak dan kewajiban yang sama sebagai warga negara, yang diatur dalam Piagam Madinah.

Semua itu adalah dalam rangka mewujudkan : Keadilan Sosial!

................................................

Jadi, masih beranggapan kalau Pancasila itu bertentangan dengan syariat Islam?

Kalau bertentangan dengan syariat Arab zaman Jahiliyah sih emang bener! Tapi kalau syariat Islam jelas enggak bertentangan, malah sangat sejalan!

Pancasila itu Islami, bahkan cukup khas dalam ajaran Islam!

Maka saya punya keyakinan jika nilai-nilai Pancasila ditegakkan setegak-tegaknya, maka syariat Islam itu sudah berdiri dengan sendirinya di bumi Nusantara ini!

Kalau dipikir-pikir, lebih penting mana sih memperjuangkan ‘label Islam’ dan ‘formalisasi Islam’, dibandingkan menghidupkan nilai-nilai Islam dalam berbagai bentuk kehidupan?

Saya yakin kalo umat non-mukmin itu bakalan kebakaran bulu ketek kalau kita berkoar-koar menegakkan ’syariat Islam’ secara formal! Tapi sebaliknya, saya yakin mereka akan menerima jika ‘syariat Islam yang berbungkus kebangsaan’ ini, yaitu Pancasila, walau mereka pada akhirnya sadar bahwa nilai-nilai Islami hidup dalam Pancasila tersebut!

Seperti sudah sering saya katakan sebelumnya, ketika kita menghabiskan energi untuk menegakkan SIMBOL, maka akan banyak pergesekan antara simbol satu dengan lainnya. Tapi apabila yang kita tegakkan adalah NILAI atau HIKMAH, maka semangat itu akan mengalir dalam setiap bentuk peradaban di bumi ini.

NEGERI ISLAMI jauh lebih bermanfaat daripada sekedar memperjuangkan NEGERI ISLAM!