Sunday, November 27, 2011

Sejarah Lambang Bulan Sabit dan Bintang Dalam Agama Islam.






Banyak informasi yang merujuk bahwa Lambang Bulan Sabit yang digunakan oleh islam adalah nama Dewa Tertinggi (Dewa Bulan) di Mekah yakni Hubal (Sang Ilah, Allah, Al Ilah), hingga lambang bulan sabit ini begitu sangat special dalam islam. Mari kita lihat rujukannya :

KARENA HUBAL (Dewa Bulan) ADALAH DEWA SESEMBAHAN YANG UTAMA, MAKA IA DISEBUT ‘SANG TUHAN, SANG ILAH’ ATAU ‘AL-ILAH’.
LAA ILAHA’ILALLAH: Ontologi Allah SWT (MONOTEISME atau MOONTEISME?)

Hubal (Arab:هبل) adalah berhala yang disembah sebagai Dewa Bulan oleh bangsa Arab Jahiliyah dan sangat terkenal di Mekkah sebelum datangnya ajaran Islam. 'Amr bin Luhay membawa berhala Hubal dari Kota Ma'arib (Moab) dan ia dianggap sebagai pelopor yang telah membawa berhala Hubal ke Jazirah Arab. (Wikipedia)

Dalam perjalanannya ke Suriah, Khuza’ah dan Jurhum meminta penduduk Moab untuk memberikan salah satu patung dewa sesembahan mereka. Maka mereka memberikannya Hubal, dan ia diletakkan dalam Ka’abah (Muhammad: His Life Based on the Earliest Sources [Inner Traditions International, LTD. One Park Street, Rochestor Vermont 05767, 1983], p. 5)

Nama Allah sudah ada sebelum Islam!

Menurut Walid Khalidi:

Allah (allah, al-ilah, sang ilah) adalah dewa Mekkah yang utama, walaupun bukan satu-satunya….Ayah Muhammad bernama Abdullah, yang berarti abdi Allah (abd-Allah). Adapaun Allah adalah dewa suku Quraish (History of the Arabs from the Earliest Times to the Present, revised tenth edition, new preface by Walid Khalidi [Palgrave Macmillan, 2002; ISBN: 0-333-63142-0 paperback],, pp. 100-101

Allah, dewa sesembahan utama Arab purba, adalah objek ritual utama seluruh jazirah Arab sampai dengan Mediterania. Ia berasal dari ‘Il’ di Babilonia, ‘El’ di Kanaan, dan menjadi ‘Ilah’ di kalangan Badui Arabia. Oleh Muhammad, ia menjadi Allah, Tuhan alam semesta. Tradisi Juedo-Kristen melihatnya sebagai transformasi ilah pagan menjadi ilah monoteistik, dan keberatan dengan kemungkinan-kemungkinan adanya keterkaitan histories dengan Tuhan dalam wahyu biblikal (Caesar E. Farah, Ph.D., Islam [Barron's Educational Series, 2000, sixth edition paperback] p. 28

Muhammad menghancurkan pemujaan terhadap al-Lat, al-Uzza dan Manat, namun berhenti menyerang sekte pemuja Hubal. Dari sini Wellhausen (sejarawan-red) menduga bahwa Hubal adalah tidak lain selain Allah, “dewa” orang-orang Mekkah.

Dewi al-Lat juga diasosiasikan dengan matahari. Dewa Dharrih mungkin saja dianggap matahari yang terbit. Ritual Islam lari dari Arafat ke Muzdalifah dan dari Muzdalifah ke Mina harus selesai setelah matahari terbenam dan sebelum terbit. Ini diinstruksikan oleh Muhammad, dan diasosiasikan dengan ritual pagan sebelumnya yang akan kita periksa lebih lanjut. Pemujaan bulan juga dilakukan dengan nama-nama Hilal, bulan sabit, Qamar, bulan penuh dan lain sebagainya.

Islam meminjam nama “Allah” dari suku-suku Arab purba. Nama ini bervariasi di kalangan berbagai suku Nabatean. Pada akhirnya ini diaplikasikan kepada satu sesembahan yang adalah ‘Satu-satunya’ dan ‘Yang Utama’ (Ibn Warraq, Why I Am Not A Muslim [Prometheus Books, Amherst NY, 1995], pp. 39-40, 42)

Konsep ‘Allah’ sebagai terminologi Arab untuk Tuhan yang Mahatinggi sudah familiar bagi masyarakat Arab di masa Muhammad. Yang dilakukan Muhammad adalah memberikan makna baru untuk membersihkannya dari atribut politeisme (H.A.R. Gibb, Mohammedanism: An Historical Survey [Oxford University Press, London 1961], p. 54)

Apakah Allah Islam ini adalah hasil metamorfosa Hubal (Dewa Bulan) Suku Quraish Mekah atau dari bangsa Moab ?

Hiiiiiiiii......!!!!! ... takuuuut ...

Dan perhatikan gambar-gambar diatas yang merujuk lambang bulan sabit ....

Wednesday, November 23, 2011

Butir-Butir PANCASILA

1.Ketuhanan Yang Maha Esa .

* Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaanya dan ketaqwaanya kepada Tuhan Yang Maha Esa.
* Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan Agama dan kepercayaannya masing-masing, menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
* Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antar pemeluk Agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
* Membina kerukunan hidup di antara sesama umat ber-Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
* Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang
 menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa, tidak bisa di paksakan dan di urus oleh segolongan orang-orang.
* Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaanya masing masing.
* Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.
* Tidak ada paksaan kepada warga Negera Indonesia untuk memeluk suatu Agama tertentu, karena Nagara Indonesia bukanlah Negera Agama, tapi Negera berke-Tuhanan.

2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab.

* Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
* Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
* Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
* Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
* Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
* Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
* Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
* Berani membela kebenaran dan keadilan.
* Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
* Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.

3. Persatuan Indonesia.  

* Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
* Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.
* Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
* Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
* Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
* Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
* Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan.

* Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.
* Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
* Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
* Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
* Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.
* Dengan i’tikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
* Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
* Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
* Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggung-jawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
* Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan.

5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

* Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotong-royongan.
* Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
* Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
* Menghormati hak orang lain.
* Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
* Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain
* Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah.
* Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum.
* Suka bekerja keras.
* Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.
* Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.



Kalau Kita mau mencermati semua butir-butir Pancasila di atas, sesungguhnya Pancasila bukan hanya merupakan sebuah ideologi Nagara saja, tapi merupakan sebuah Ajara Haqiqat dalam pengenalan diri dan pengenalan kepada Tuhan yg di ambil dari semua inti sari Agama.

Tuesday, November 15, 2011

Antara BUDAYA & TRADISI

BUDAYA singkatan dari kata BUDHI dan DAYA, BUDHI adalah karakter/kekuatan dari dalam diri, dan DAYA adalah energi dari dalam diri. jadi BUDAYA itu secara etimologi adalah suautu kekuatan Daya yg lahir dari dalam diri.

Orang-orang yg hebat dan terkenal di zamannya, seperti para Nabi, Rosul atau Avatar adalah seorang manusia yg mampu melahirkan suatu BUDAYA baru di zamannya, ada pun orang-orang yg tidak mampu melahirkan suatu Budaya baru bagi dunia, maka ia menginduk kepada mereka yg mampu melahirkan budaya baru, dan berupaya untuk mempertahankan Budaya yg telah ada sehingga lahirlah TRADISI.

Jadi TRADISI itu ada suatu upaya dalam melestarikan dan memperpanjang umur dari suatu BUDAYA.

contohnya Nabi Muhammad yg telah mampu melahirkan suatu BUDAYA baru di masanya, dan orang-orang Muslim mempertahankan Budayanya tersebut sehingga lahirlah TRADISI yg di beri judul Agama Islam.

BUDAYA secara termonilogi adalah suatu hal baru yg lahir dari jiwa yg suci/roh qudus, karena dalam jiwa yg suci itulah terdapat nasihat yg sejati, BUDAYA lahir sesuai dengan kultur alam dan kondisi yg sesuai di zamannya, sehingga Budaya yg sejati senantiasa berkembang dan berubah setiap saat, karena haqiqatnya Budaya itu adalah sesuatu yg lahir dari Tuhan sebagai yg Maha Kuasa, dan Budaya yg sejati adalah suatu Kuasa Tuhan yg di anugrahkan kepada seorang Manusia. seperti pun sifat Tuhan yg Al-Mujaddid yaitu selalu memperbaharui akhlak ciptaan-Nya setiap saat dan setiap zaman, Tuhan senantiasa membuat suatu pembahraun dan perubahan di setiap zaman, sehingga lahirlah apa yg di sebut, kadang Tuhan menganti suatu ayat dengan ayat yg baru, yg lebih sesuai dengan karekter di zamannya, maka tidak aneh apa bila dalam q.s 24:35 Nabi Muhammad mengabarkan tentang lahirnya seorang Imam yg di sebut-sebut sebagai Imam Mahdi, di mana Imam Mahdi ini akan melahirkan suatu Budaya baru yg lebih flexible di zamannya.

Budaya adalah pembentukan karakter individu yg mandiri, sedangkan Tradisi adalah pengikut dari suatu Budaya yg belum mampu melahirkan suatu hal baru, sehingga ia menginduk kepada suatu Budaya yg lahir dari golongannya/suku bangsanya.

Nabi adalah seorang yg mampu melahirkan suatu Budaya baru, sedangkan pengikutnya mengembangkan Budaya tersebut sehingga lahirlah suatu Tradisi.

kesimpulanya adalah :

bahwa yg berkembang dalam Agama Islam sekarang bukanlah Budaya yg lahir dari Nabi Muhammad melainkan kembali kepada suatu Tradisi yg lahir dari kaum Quraish setelah di tinggalkan oleh Nabi Muhammad. itulah yg seringkali di khawatirkan oleh Nabi Muhammad, di mana ummat-ummatnya kepada kepada kemusyrikan setelah di tinggalkan wafat olehnya, dan itu terbukti,dan itu sebuah fakta.

lahirnya Imam Mahdi 13 abad setelah Nabi Muhammad wafat telah di ramalkan dalam q.s 24:35, di mana Imam Mahdi ini akan membuka suatu jalan baru yg di sebut HAQIQAT, karena Haqiqat adalah suatu BUDAYA yg malahirkan individu-individu yg mandiri, sedangkan Syariat adalah suatu tradisi bagi mereka yg belum mampu untuk menjadi individu yg mandiri, sehingga ada kalanya ia perlu mengikuti aturan-aturan dari suatu Tradisi.

Sunday, November 13, 2011

ISLAM BUKANLAH SEBUAH AGAMA

AGAMA berasal dari bhs sangsekerta, yg artinya TIDAK KACAU, istilah itu pertama kali di kemukakan oleh Dr Snough Hougrounge untuk mengubah makna dari kata DIN/DINUL.

harusnya DINUL itu artinya JIWA, jd sesuai dgn makna yg sebenarnya jika DINUL ISLAM itu artinya JIWA YANG BERSERAH DIRI KPD TUHAN.

jd INNA DINNA INDALLAHIL ISLAM itu artinya bahwa:
SESUNGGUHNYA JIWA YANG DI TERIMA KEMBALI DI SISI ALLAH ITU ADALAH BERSERAH DIRI. (untuk semua manusia tanpa batas Agama dan Negara).

pngertian itu akan menjadi ayat yg rahmatan lil alamin, ingat loh bukan RAHMATAN LIL ISLAM, tp rahmatan lil alamin. dan kafatan lin nas, untuk semua manusia tanpa batas AGAMA.

klo DIN di artikan AGAMA maka itu berarti

"INNA DINA INDALLAHIL ISLAM ARTINYA MENJADI " bahwa :

sesungguhnya TIDAK KACAU yang di terima di sisi Allah itu adalah TIDAK KACAU PASRAH. ...........lol.

memangnya ada istilah kata TIDAK-KACAU PASRAH ?

dalam sebuah hadizt Nabi Muhammad di katakan:

mereka yg belum menikah itu setengah DIN-nya.
artinya mereka yg belum menikah itu masih setengah JIWA-nya, krn pasangan hidup kita itu di sebut BELAHAN JIWA/SOULMATE/GARWA (siGARaning-nyaWA).

akan menjadi rancu apabila yg belum menikah itu di katakan setengah agamanya.
lagu anang dan syahrini pun bukan separuh agamaku pergi, tapi separuh jiwaku pergi.

 departement yg paling besar korupsi adalah departement Agama, jd sudah seharusnya departeman Agama di ganti jd departement KEJIWAAN, atau departement KEROHANIAN, dan K.U.A (Kantor Urusan Agama) sudah saatnya di ganti itilahnya jd K.U.S.H (Kantor Urusan Syariat atau Hukum) krn hal-hal yg berhubungan dengan pernikahan itu adalah hal-hal yg berhubungan dengan Syariat dan Hukum dalam Kerohaniannya masing-masing, krn tdk ada istilah siraman Agama, ada juga istilah siraman Rohani, bukankah lebih indah jika Agama islam di ganti istilahnya jd Rohani Islam, Agama kristen di ganti jadi Rohani Kristen, dll.

Wednesday, November 9, 2011

Pengertian Qurban.

QURBAN sama kata dengan kata QORIB yg artinya dekat, karena secara etimologi kata QURBAN memang berasal dan satu suku kata dengan kata QORIB (dekat), dan dalam termonologinya pun kedekatan kita kepada sesuatu terjadi karena pengorbanan kita kepada itu.

sejarah tentang Qurban sudah terjadi sejak sebelum Ibrahim (Brahmana) lahir, di mana kala itu orang-orang primitip yg masih menyebah berhala berasumsi bahwa dengan melakukan pengorbanan nyawa seorang anak manusia di depan altar berhala tempat pemujaan mereka, maka Tuhan akan memeberikan berkah dalam kehidupan, sehingga secara rutin dalam setahun sekali orang-orang musrik quraish melakukan "qorban" atau pengobanan di depan berhala-berhala yg mereka buat, dengan maksud agar mereka bisa lebih dekat/qorib dengan Tuhan sehingga Tuhan bisa memberikan kesuburan dan kemakmuran kepada mereka.

seorang Brahmana/ibrahim lahir di antara ummat hindu (majusi) yg menyembah banyak Tuhan kala itu, ada lima Tuhan yg di sembah orang orang-orang quraish (majusi) kala itu, yaitu :

1. Latta
2. Uzza.
3. Mannat.
4. Kubah.
5. Kubatul A'la (Ka'bah).

 Kala itu Nabi Hidir menyuruh kepada seorang Brahmana (Ibrahim) untuk melakukan perobohan atas berhala-berhala yg di buat oleh orang-orang Majusi/quraish (hindu).

Ibrahim pun menurut kepada Titah Nabi Hidir, maka suatu malam Ibrahim membawa kapak untuk merobohkan empat patung yg ada di altar pemujaan, dan menyisakan satu berhala yg paling besar sebagai lambang Adam (laki-laki) dan Hawa (perempuan), yaitu Kubatul A'la atau yg sekarang di sebut Ka'bah.

besok paginya para penduduk Majusi/quraish yg rata-rata beragama hindu kala itu marah karena berhala-berhala hancur berantakan, dan melihat kapak yg masih bergantung di ka'bah (Kubatul A'la).
 pemuka dalam kaum Majusi bernama azar (bapaknya Ibrahim) marah dan mencari tahu siapa yg telah menghancurkan batu-batu sesembahan mereka. maka Ibrahim pun datang dan menjelaskan kepada ayahnya :

Ibrahim : itu mungkin perbuatan berhala yg paling besar yg merasa cemburu dirinya di duakan, buktinya kapak yg di pakai untuk merobohkan batui lainnya masih bergantung di patung/berhala itu.
Azar : Aku bukan orang tolol dan bodoh yg berasumsi kalau batu besar itu yg merobohkan semua berhala lainnya, karena batu tak berdaya, jadi mana mungkin batu besar itu yg malakukannya.
Ibrahim : lalu kepana batu yg tak berdaya masih juga di sembah ?

maka Azar pun serta merta marah dan akhirnya mengusir Ibrahim dari negeri Mekkah.

Ibrahim pun akhirnya meninggalkan istrinya Hazar saat sedang dalam keadaan Hamil.

Ibrahim akhirnya menemukan kembali belahan hatinya di negeri pembuangan, maka Ibrahim pun akhirnya kembali menikah dengan Zahra (istri ke dua) yg ternyata anak seorang Raja di negerinya, Maka Ibrahim pun akhirnya menjadi Raja di negeri tersebut, hingga suatu ketika Ibrahim terkenjut mendengar berita kalau anaknya dari Hazar (istri pertama), yg bernama Ismail hendak di jadikanm Qurban oleh orang-orang Majusi/Musrik quraish untuk persembahan kepada Tuhan agar dengan Qurban tersebut mereka bisa 'dekat' dengan Tuhan yg memberi kesuburan dan kemakmuran.

Ibrahim pun akhirnya melakukan Gambling (judi) dengan orang-orang Quraish yg akhirnya di setujui untuk mengganti nyawa anaknya yg bernama Ismail dengan 200 ekor Unta, maka sejak itu Ismail pun di hormati sebagai anak termahal seharga 200 ekor unta. dan pamor Ibrahim pun kembali naik di negeri itu.

sejak saat itu Qurban Nyawa anak manusia pun di ganti dengan qurban hewan, karena Haqiqatnya Tuhan tidak membutuhkan Qurban nyawa dari manusia. sejaka saat itu di haramkan qurban nyawa, dan sebagai suatu tradisi yg akhirnya di lestarikan oleh Ummat islam sampai sekarang, sehingga timbul dalam benak saya bahwa Qurban di zaman sekarang ini hanyalah suatu pencapaian.

ya tentu saja, Qurban Hewan di zaman sekarang ini adalah suatu PENCAPAIAN, yaitu suatu PENCAPAIAN untuk menunjukan "EGO", bahwa dirinya orang-orang yg mampu.

tapi Haqiqatnya Qurban tetap saja terlupakan dalam diri mereka. salam persaudaraan.

Tuesday, November 1, 2011

Nabi Isa itu punya Ayah bernama YUSUF NAZAR.

WANITA SUCI yg di maksud oleh Nabi Isa itu sebenarnya adalah wanita yg HAMIL/MEMBAWA roh suci di dalam perutnya.


sehingga seringkali kita menjumpai suatu kenyataan bahwa wanita terlihat lebih cantik dan bercahaya saat ia mengandung, itu di sebabkan krn pengaruh dari aura roh suci yg ada dalam perutnya, krn dalam konsepsi Agama mana pun perkawinan/pernikahan itu adalah 'SESUATU" yg SUCI dan sakral dengan Tuhan penguasa alam.


tapi anehnya konsepsi "WANITA SUCI" bagi orang-orang yg hidup di zaman skrng ini di tujukan kepada Wanita yg masih PERAWAN, jadi maksud dari Maryam (ibunda Nabi Isa) sebagai "wanita yg suci" itu bukan dalam arti wanita yg tdk pernah terjamah oleh laki-laki/perawan, tapi Maryam sebegai wanita suci itu krn dia mengandung roh suci dalam perutnya, dan tidak mungkin "MARYAM" bisa mengandung tanpa adanya peran "YUSUF NAZAR", jd Nabi Isa itu punya ayah bernama "YUSUF" dan ibu bernama "MARYAM", saya pun punya Ayah bernama YUSUF dan ibu bernama MARYAM, tapi saya bukanlah Nabi Isa, saya ya saya, jadilah diri sendiri, dan kenalilah diri sendiri. salam persaudaraan..... rahayu.