Sunday, March 11, 2012

Lukisan SAJAROH QIYAMAT



Judul Lukisanku ini adalah QIYAMAT.

SAJAROH berasl dari bahasa Arab yg artinya adalah Pohon, yg kemudian kata SAJAROH tersebut menjadi bahasa baku Indonesia dengan sebutan kata SEJARAH, di mana sejarah memang seperti sebuah pohon, yg terdiri dari banyak akan dan cabang sebagai sumber yg menhasilkan buah yg bisa kita nikmati saat ini, dan sebuah sejarah benar dan salahnya bukan di tentukan oleh pandangan suatu kelompok atau individu, tapi di tentukan oleh Negera yg juga di symbolkan sebagai akar dan pohon.

Qiyamat adalah bahasa Arab yang berasal dari kata Qoma-Yaqumu yg artinya; Bangkit, Berdiri, Bangun, contohnya : Qiyamul Lael (bangun Tengah Malam) atau Qiyamuhu Binafsihi (berdiri sendiri=salah satu sifat Allah).

Lukisan ini membuka tabir pintu Al-qur'an yg teletak di dalam surat Al-fatihah sebagai pembuka, dan An-Naas sebagai penutup Al-qur'an, karena dalam pembuka dan penutuplah pintu Al-qur'an itu terletak, di mana bila terdapat kata yg sama di antara pembuka dan penutup, maka di sanalah terletak kata kunci Al-qur'an sebagai inti sari dari Al-qur'an.

kata yg sama tersebut adalah :

1. Rabb : Pengatur, Rububiyah: Aturan.
2. Malik : Raja, Mulkiyah : Kerajaan/Negara.
3 Ilah/Na'budu : Sesembahan, Uluhiyah : Ummat.

ke tiga kata kunci tersebut adalah perumpamaan dari sebuah pohon, di mana pohon terdiri dari 3 unsur,

1. Akar : Hukum / Rububiyah.
2. Batang : Negara/ Kerajaan/ Mulkiyah.
3. Ummat/Rakyat : Uluhiyah.

jika hukumnya berjalan dengan baik, maka negara pun akan Aman, dan rakyat pun akan makmur, tetapi jika hukum dapat di perjual belikan dan dapat di beli dengan Uang, negara pun menjadi kacau balau dan terjadilah dekadensi moral pada rakyatnya.

Jika sebuah sebuah telah berusia tua, dan telah rapuh, lalu tumbang, dan mati, maka tak lama kemudian tumbuhlah tunas-tunas baru di atas pohon yg telah hancur tersebut, itulah makna Qiyamat yg sebenarnya, di mana kita saksikan batapa hancurnya hukum indonesia yg berepek dari hancurnya moral pemimpin bangsa dan itu tentunya mempoengaruhi moral bangsanya, namun yakinlah bahwa setelah kehancuran akan tumbuh tunas-tunas bangsa baru.

No comments:

Post a Comment