Monday, September 3, 2012

SUNDA NUSANTARA SEBAGAI INDUK BANGSA

SUNDA NUSANTARA SEBAGAI INDUK BANGSA
Gusti.MKH.DamanikWed, 17 May 2006 01:33:50 -0700

Sunda Nusantara merupakan salah satu sejarah yang sangat perlu kita pelajari dan kita ungkap bersama. Dengan sepintas orang dikacaukan dengan nama Sunda Kelapa. Pada dasarnya walaupun ada kemiripan nama, tetapi mempunyai makna lain. Sunda Kelapa identik dengan Batavia, Betawi, Jayakarta, Jakarta sebagai Ibu Kota Negara Kesatuan Negara Republik Indonesia sekarang ini.
Sedangkan Sunda Nusantara merupakan suatu Negara yang berbentuk Kerajaan dengan Pemerintahannya berdasarkan Konstitusi Parlementer Demokrasi Sejati Reformasi Kerakyatan dan Kemakmuran Bangsa Sunda Tanah Air di daratan Sunda Nusantara.

Wilayah : 
Sunda Nusantara memiliki wilayah yang terbentang dari barat sampai timur dari Jawa sampai dengan Papuniginia (Irian), bentangan dari selatan sampai dengan utara, mulai dari Timor sampai dengan selat Malaka-Singapura.
Dalam bentangan ini diklasifikasi dalam bentuk besar kecilnya Nusa (Pulau) itu sendiri dengan klasifikasi: di mana kata NUSA itu sendiri di ambil dari bhs sunda. yaitu :
NU= Tanah, SA (Shakti) Air. seperti pun MUSA yg berasal dari bhs sunda yaitu dari kata MU=KAYU, dan SA= AIR.

1. Klasifikasi kepulauan Sunda Besar :
 Jawa(Jawa Dwipa), Sumatera (Andalas), Kalimantan (Borneo), SelatMalaka-Singapura, Papua Nuginia (Irian)

2. Klasifikasi Pulau Sunda Kecil :
 Kepulauan Maluku, Bali, Lombok, Sumbawa, Timor, Sumba, Pulau2 kecil lainnya yang sampai sekarang masuk pengakuan Negara Kesatuan Republik Indonesia..

Bangsa :
 Bangsa Sunda Nusantara sudah berumur 86.000.000 (delapan puluh enam juta tahun silam) merupakan bangsa tertua di Asia Tenggara sebagai induk bangsa yang melahirkan bermacam-macam suku-suku di wilayah /daratan Sunda Nusantara-Sunda Melayu, yang sekarang berubah nama Negara Kesatuan Negara Republik Indonesia.

Politik :
 • Kerajaan Sunda Nusantara sejak abad 15 sudah mengadakan hubungan diplomatik pada Negara-negara seluruh dunia, sampai dengan saat ini secara de facto, de yure dan legitimate masih mendapatkan pengakuan (Internationalle recognized Negara-negara seluruh dunia di bawah naungan Badan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) dan MahkamahInternational di negeri Belanda.
• Pada akhir perang dunia ke II, kedatangan penjajah bernama Netherland India Commisiton Administration (NICA) tepatnya tahun 1945-1950 menyerahkan kekuasaannya kepada Republik Indonesia Serikat (1950) dan mengakibatkan timbulnya pemerintahan baru di bawah pimpinan Mr. Ir Soekarno dengan beberapa kali pergantian pimpinan sampai dengan sekarang ini.
• Pemerintahan tersebut diatas berkembang di wilayah negara lama yaitu wilayah daratan “Kerajaan Maha Raja Sunda – Sunda Nusantara – Sunda Melayu Nusantara” dengan pimpinan kepala Negara dan Kepala Pemerintahan Sunda-Sunda Nusantara pada abad 18 ini di pimpin oleh kaisar Achmad (SERI BADUGA MAHARAJA KAISAR SULTAN ACHMAD AL-MISRI) yang beristana di Jakarta, Bogor, Cipanas, Sorosowan (Banten) danPandegelang.

Sejarah :
 Pada abad 18 dengan pesatnya perkembangan Agama Islam di wilayah Sunda Nusantara pimpinan Sunda Nusantara telah menganut Agama Islam dengan patuh seperti pada masa 1513-1552 SERI BADUGA BAGINDA MAHARAJA SUSUHUNAN SYARIEF HIDAYATULLAH AL-MISRI (Sunan Gunung Jati Wali Sanga/Sembilan) lahir di Mekkah tahun : 1488 yang merupakan anak dari pasangan RAJA MESIR SYARIEF ABDULAH AL-MISRI (Generasi ke 22 ROSUL SAW) dan NYAI RATU RARA SANTANG AL SARIPAH SITI MUDA’IM yang wafat di Madinah thn 1528 di makamkan di keluarga Rosul.
Sunan Gunung Jati menikah dengan (Permaisuri) CROWN PRINCE PANGERAN PUTRI PEMBAYUN yang merupakan putri dari PB. Brawijaya-V. Ajaran Agama Islam ini dipegang teguh oleh para ahli waris tahta kerajaan terutama sebagai pimpinan kepala Negara dan kepala pemerintahan. Pimpinan tertinggi SERI BADUGA MAHARAJA KAISAR SULTAN ACHMAD AL-MISRI yang wafat pada tahun 1840 di desa Burakan, Rembang, Jawa Tengah.

Dalam peperangan terbuka (10 Mei 1810) dapat menumpas pasukan Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Herman Wiliem Daendeles. Dalam peperangan itu ditaklukkan (10 Mei 1810-1811) Gubernur Jenderal HW Daendeles beserta pasukannya menyerah tanpa syarat dan H.W Daendeles dipenjarakannya. Istana Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan terletak di Jakarta, Bogor, Cipanas dan Sorosowan (Banten).

Thomas Stamford Raffles (1810-1816) dengan akal cerdiknya mengajak pimpinan tertinggi Kepala Negara dan kepala pemerintahan Kerajaan Maharaja Sunda-Sunda Nusantara, Kaisar Achmad pergi jalan-jalan/pelesir ke pulau Banda Maluku (Pulau Sunda Kecil) dengan alasan menyambut kemenangan tanpa syarat terhadap penumpasan H.W Deandeles.

Selanjutnya Kaisar Achmad di tinggalkan begitu saja dengan tangan diikat di pulau Banda dan pemerintahan Sunda Nusantara diambil alih dan pengambilan alihan itu meluas sampai Selat Malaka-Singapura. Sunda Nusantara yang sudah sejak 86 juta silam dan juga sudah berhubungan diplomatic sejak abad 15, perjalanan sejarahnya mengalami beberapa peristiwa didalamnya. Dari bentuk kerajaan hinga Republik sekarang ini.

No comments:

Post a Comment