Tuesday, August 14, 2012

MERIAM SI JAGUR


Kalo orang Betawi menyimbolkan persenggamaan dengan cara melempitkan jempol diantara jari telunjuk dan tengah ini asal usulnya dari bentuk Meriam Si Jagur. Dulu sebelum abad 20 Meriam Si Jagur sering didatangi para wanita untuk memohon kesuburan atau memohon memiliki anak. Inilah sejarah Meriam Si Jagur.......

Dari diriku sendiri aku lahir kembali


Meriam Si Jagur dikeramatkan oleh sebagian masyarakat dan dipercaya bisa membuat wanita jadi hamil.

Keberadaan meriam Si Jagur di Indonesia sudah lama dikenal masyarakat secara luas. Selain bentuknya yang unik, juga lika-liku perjalanan panjang dan sejarah Si Jagur membuat tiap orang kepingin tahu asal-usulnya. Sejarah mencatat bahwa meriam kuno yang disebut Si Jagur ini dibuat oleh MT Bocarro di Macao sebagai peralatan tempur. Kemudian diangkut ke Malaka untuk memperkuat benteng Portugis di Malaka. Ketika Malaka jatuh ke tangan VOC tahun 1641, meriam Si Jagur diangkut ke Batavia. Niatnya untuk memperkuat pertahanan Batavia dari ancaman musuh. Andaikata meriam Si Jagur itu manusia/prajurit tempur, pastilah dia sudah berpangkat jenderal. Sebab meriam ini diutamakan guna menghancurkan pertahanan musuh. Dan jatuh-bangun di medan perang dengan memuntahkan ratusan bahkan ribuan peluru yang dapat membumi hanguskan lawan

Pada punggung belakang meriam ini tertera tulisan bahasa latin EX ME IPSA RENATA SUM yang terjemahan bebasnya adalah DARI DIRIKU SENDIRI AKU LAHIR KEMBALI. Atau bisa ditafsirkan juga bahwa meriam Si Jagur dilebur dari meriam-meriam kecil yang jumlahnya 16 buah. Terbuat dari logam besi berukuran panjang 380 cm. Panjang tangan di bagian belakang yang banyak menarik perhatian sekitar 41 cm. Lingkar tangan belakang 60 cm, diameter moncong meriam bagian depan 39 cm (bagian dalam) dan 50 cm (keluar) lingkar moncong meriam 158 cm, lingkar badan meriam terkecil 122 cm, lingkar badan meriam terbesar 206 cm, lebar badan meriam 100 cm. Berat meriam 7000 pound atau 3,5 ton. Nomor seri 27012.

Teman Akrab Orang Pasar

Meriam Si Jagur yang semula tersimpan di Musium Nasional, jalan Medan Mereka Barat, Jakarta Pusat. Kemudian dipindahkan untuk dipajang di depan halaman luar Museum Sejarah Jakarta, jalan Fatahillah Jakarta Kota. Letaknya persis di depan Kantor Pos Jakarta Kota, tempat para pedagang pakaian dan barang kelontong lainnya disekitar Kantor Pos. Sehingga masyarakat sekelilingnya mengenal betul sosok Si Jagur yang unik. Meriam tersebut tergeletak di bawah udara terbuka. Bila terik matahari memancarkan sinarnya, tubuh meriam itu sedikit memuai seolah menggelembung karena kepanasan. Bila turun hujan, maka badan meriam itu terasa dingin dan mengkilat. Namun karena letaknya dekat dengan keramaian pasar, maka orang-orang pasar sekaligus merasa lebih dekat dan akrab. Seringkali anak-anak disekeliling pasar pun bermain-main disitu. Orang tuanya kerapkali menjemur pakaian di badan Si Jagur. Bahkan Si Jagur menjadi teman pelepas lelah. Bila seorang tua duduk sambil mengurut-urut kakinya yang pegal dan ditempelkan di badan meriam terasa nikmat dan sejuk Seolah terjalin komunikasi antara manusia dengan meriam yang bisu tapi magis

Suatu ketika masyarakat pasar Kota Intan terkejut dan terheran-heran lantaran sosok Si Jagur yang akrab itu menghilang dari tempatnya. Iya, betul Si Jagur hilang entah kemana. Dan semua orang di dekat itu merasa sedih karena tak lagi dapat melihat si Jagur yang sehari-harinya menjadi teman bisu. Pupus sudah simbol keakraban yang selama ini lekat di dada dan kosong dari pandangan mata.

Rupanya meriam Si Jagur yang menyimpan sejarah panjang itu dipindahkan ke halaman dalam di depan Museum Sejarah Jakarta. Tak jauh dari Kantor Pos yang ramai dengan para pedagang. Keberadaannya di luar halaman Museum dan terlalu dekat dengan pasar dianggap kurang menguntungkan. Sehingga harus dipindahkan ke halaman bagian dalam dekat pintu masuk Museum. Tepatnya tanggal 22 Nopember 2002 malam bulan Ramadhan. Pemindahan dilakukan malam hari seusai sholat tarawih Sehingga masyarakat sekitar pasar tidak mengetahui. Dipindahkannya meriam Si Jagur di halaman dalam memungkinkan pengunjung dengan mudah menatap sosok Si Jagur.

No comments:

Post a Comment