Thursday, June 23, 2011

KARAKTER IMAN PARA AGAMIS YANG SOK TAHU

Untuk bisa menjadi suatu penganut agama terorganisasi diperlukan 2 macam iman.

Pertama, ia harus percaya bahwa Tuhan itu ada. Kemudian setelah itu selanjutnya ia juga harus percaya bahwa di antara 3000 (mungkin lebih) macam jenis Tuhan yang ada dalam sejarah umat manusia, ada 1 Tuhan yang paling benar.

Jadi, ada 2 iman yang terlibat di sini. Iman yang pertama tidak banyak tuntutan. Tidak terlalu mengherankan jika percaya bahwa ada satu entiti yang memulai segala sesuatu di alam semesta ini. Iman yang kedua jelas jauh lebih kompleks. Ia menuntut sebuah nalar, logika, riset untuk bisa meyakinkan dirinya sendiri bahwa 2999 jenis Tuhan yang lain itu hanya mitos kosong, sedangkan 1 Tuhan yang ia percayai adalah yang terbenar.

Masalahnya mayoritas suatu penganut agama tidak pernah melakukan riset untuk sungguh-sungguh memastikan bahwa ke-2999 Tuhan lain itu hanya mitos. Asal muasal mayoritas penganut agama bisa dipecah dalam 4 jenis:

1. Dapat warisan dari orang tua sejak bayi dan dididik sesuai ajaran agama tertentu tersebut.

2. Dapat pengaruh dari dalam lingkungan sekolah atau komunitas.

3. Dapat pengaruh dari luar lingkungan pergaulan di luar sekolah atau komunitas.

4. Mendapat wangsit melalui mimpi atau suatu pengalaman yang berkaitan erat dengan suatu ciri khas agama tertentu. (Ada seorang teman yang bermimpi bertemu Nabi Muhammad SAW dan setelah itu setiap kali makan daging babi dia selalu mual dan akhirnya menjadi mualaf. Dan lain sebagainya)

Coba Anda-Anda para penganut Kristen di sini tanya pada diri Anda sendiri, seberapa dalamkah Anda tahu tentang Al-Quran? Dan yang Muslim, seberapa dalamkah mereka tahu tentang Tripitaka, Wedha, Injil, dll? Pernahkah Anda riset tentang Zeus dan Poseidon? Apollo dan Osiris? atau Buddha? Saya berani bertaruh tidak.

Lantas, mengapa Anda begitu yakin bahwa Allah SWT bukan Tuhan yang benar, juga bahwasanya Zeus hanya dongeng, Nyi Roro Kidul hanya mitologi orang Jawa, Pan Gu hanya legenda orang Cina kuno, dan Amun Ra hanya berhala orang Mesir kuno? Tidak lain tidak bukan karena iman Anda terhadap 1 macam Tuhan yang Anda percayai itu telah membentengi diri Anda, sadar maupun tidak.

Atheis, di lain pihak sudah tidak "lolos" dalam iman pertama yang saya tulis di atas. Atheis tidak percaya pada Tuhan manapun. Iman pertama saja sudah tidak "lolos", otomatis iman ke-2 tadi menjadi not-applicable.

Stephen Roberts berkata: (paraphrase): "Jika Anda heran kenapa saya tidak percaya pada Tuhan Anda, tanyalah diri Anda mengapa Anda tidak percaya pada Tuhan-Tuhan lain di luar Tuhan Anda. Setelah itu, Anda akan paham kenapa saya tidak percaya Tuhan Anda"..... karena saya pun menyadari bahwa iman itu merupakan suatu hal yang pribadi jadi tdk ada hak bagi manusia untuk mengklaim iman orang lain, dan kita lihat dalam kenyataannya bahwa para agamis selalu memaksakan iman mereka kepada orang lain, bukankah orang yang di pujanya pun selalu mengatakan untuk tidak memaksakan iman, krn iman bukanlah suatu nalar, tp suatu rasa dan kenyataan dalam hidup ini, mk mulailah berpikir secara rasioanal, jgn berperang krn iman.

No comments:

Post a Comment