Saturday, June 25, 2011

MANUSIA DAN ALIENS

           Ketika Allah bersabda dalam (q.s 2 : 30) bahwa; “Aku hendak menjadikan seorang kholifah” maka malaikat pun bertanya kepada Allah, “Mengapa Engkau jadikan kholifah itu dari orang-orang yang suka melakukan kerusakan dan pertumpahan darah di muka bumi ini?” dari pernyataan ayat tersebut di atas maka bagi orang yang berpikir luas maka tentunya ayat tersebut tentunya akan menjadi sebuah bukti kuat bahwa telah ada banyak manusia sebelum Adam di jadikan  kholifah, pernyataan itu tentunya berdasar kepada pertanyaan yang di lontarkan oleh para malaikat yang bertanya, bahwa orang-orang sebelum Adam ada suka melakukan pertumpahan darah dan kerusakan di muka bumi, karena bagaimana mungkin malaikat mempertanyakan kebijakan Allah kalau tidak pernah terjadi kerusakkan dan pertumpahan darah yang di lakukan orang-orang sebelum Adam, artinya Adam bukan manusia pertama yang di ciptakan Allah di muka bumi ini.
          Banyak orang islam yang terjebak dalam penempatan kata yang salah yang berakibat patal kepada pembodohan ummat, padahal dengan terang dalam suatu ayat lain dalam q.s 30 :22 Allah menjelaskan bahwa; Allah menciptakan manusia berbeda-beda warna kulit dan bahasa, dan berjodoh-jodoh, artinya bahwa Allah tidak menciptakan manusia hanya sejodoh (Adam & Hawa) saja, tapi Allah menciptakan manusia berjodoh-jodoh, artinya Allah menciptakan banyak manusia, lalu Allah jadikan Adam sebagai kholifah di muka bumi ini, namun kenyataan ayat tersebut kini menjadi terbalik, karena yang di pahami oleh orang-orang pada umumnya adalah di ciptakan Adam dan Hawa lalu di jadikan ia berjodoh-jodoh, padahal ayat yang sebenarnya adalah di ciptakan manusia berjodoh-jodoh (q.s 30 : 22) lalu di jadikan Adam sebagai kholifah (q.s 2 : 30),namun kini manusia telah banyak yang memutar balikan fakta dan kenyataan dan itulah yang menjadi sebab mundurnya islam dalam segi apa pun, bahwakan Nabi pun pernah mengatakan bahwa bahasa anak adalah bahasa ibunya, maka kalau Adam ini adalah manusia pertama dengan maksud cikal bakal ras manusia maka semua bahasa dunia hanya satu, maka tentunya akan terjadi pembodohan ummat manusia ketika Adam masih di yakini sebagai manusia pertama, bahkan kata kholifah itu sendiri arti yang sebenarnya bukanlah pemimpin tapi pengganti, artinya telah banyak Adam-Adam sebelum itu, karena di situ di katakana kalau Adama itu adalah pengganti (kholifah) dari adam-adam sebelumnya, entah sudah melewati masa berapa juta tahun bumi yang kita tinggali ini, bahkan mungkin sudah melewati masa miliaran tahun, karena tidak ada seorang pun manusia yang dapat mengetahui secara pasti tentang apa-apa yang pernah di ciptakan Allah di dunia ini, karena manusia hanya bisa menduga-duga dengan melakukan hipotesa berdasarkan kepada bukti-bukti yang ada, seperti yang di katakan dalam surat An-Najm bahwa bintang atau matrahari itu adalah alat untuk menduga-duga tentang besarnya kekuasaan Allah yang tak terbatas, namun pengertian ayat tersebut oleh para ulama di artikan bahwa bintang atau matahari itu sebagai alat untuk pelempar syetan, lalu sebesar apa syetannya kalau bintang atau matahari di jadikan alat pelempar syetan ? maka jelaslah dalam hal ini bahwa begitu banyak ayat al-qur’an yang telah menyimpang kedudukan makna yang sebenarnya, untuk itulah maka hendaklah kita membuka mata dan jangan menutup (kufur) diri dalam satu pandangan saja.
            Dalam perkataan lain rosul menjelaskan bahwa manusia itu di ciptakan lebih sempurna dari makhluq lainnya, namun banyak orang yang menganggap bahwa makhluq lainnya tersebut di maksudkan kepada hewan atau binatang, padahal derajat manusia lebih tinggi dari hewan atau binatang, tentu pernyataan itu tentu saja sama dengan merendahkan harkat dan derajat manusia jika maksud dari mahkluq lainnya itu adalah binatang atau hewan, padahal yang di maksud dengan makhluq lainnya itu adalah aliens, karena dalam ayat lain rosul menjelaskan bahwa Allah menciptakan makhluq yang bernaung di antara langit dan bumi (ardun), dan ardun di situ bukan dalam arti bumi yang kita tinggali saja, tapi juga planet-planet di luar bumi, karena ketika Allah menciptakan unsure ardun (planet) maka itu artinya ada makhluq dan ada kehidupan di atasnya, karena tidak ada ciptataan Allah yang sia-sia di dunia ini, jadi kalau planet-planet itu di ciptakan Allah tanpa penghuni maka itu sama halnya penciptaan planet-planet tersebut sia-sia, dan itu artinya bahwa adanya makhluk-makhluk sejenis manusia di luar bumi itu adalah benar adanya dan mereka benar-benar nyata, bahkan mungkin jenis dan ragamnya jutaan bahkan miliaran dengan melihat banyaknya bintang yang ada di jagat raya ini, akal pikiran kita tidak akan pernah bisa menjangkau kekuasaan Allah dan besarnya kekuasaan Allah yang ada di dunia ini, membuktikan kalau Allah maha besar.
         Jadi pengertian dalam (q.s 2 : 30) tersebut menjelaskan kepada kita bahwa telah ada banyak orang yang melakukan pertumpahan darah dan kerusakan di muka ardun (planet) ini sebelum Adam di jadikan kholifah, dan pengertian ardun dalam ayat tersebut bukan berarti bumi yang kita tinggali saja, tapi juga ardun atau bumi-bumi di luat planet kita, maka bias jadi bentuk manusia di zaman sekarang pun adalah bentuk-bentuk dari penyempurnaan dari makhluq-makluq manusia sebelumnya, karena kita pun adalah Adam yaitu pengganti dari manusia-manusia sebelum kita, dan kalau kita melakukan hipotesa dari bukti-bukti yang ada tentang fosil anunnaki dan fosil manusia raksasa pada zaman atlantik, maka bisa jadi manusia hari ini adalah hasil dari kawin silang antara manusia raksasa dengan anunnaki (aliens dari planet nibiru) karena manusia yang hidup pada zaman sekarang ini adalah pengganti.

No comments:

Post a Comment