Wednesday, August 24, 2011

FILSAFAT TENTANG NOVEL JUMP-BACK (1) DAYA


ini adalah reperensi novel Jump-Back (1) Daya yg akan terbit bulan depan, bagi yang berminat dan suka baca novel, cobalah untuk membaca novel Jump-Back (1) Daya, ini adalah karya perdanaku, semoga saja novel ini bisa jadi film nantinya, mohon doanya dari semua ya, salam kenal buat semua anggota Group ini.


FILSAFAT untuk ISTILAH NOVEL JUMP-BACK

   JUMP-BACK : Artinya adalah meloncat kembali, sama kata dengan Flash-Back.
        Pengertian Jump-Back di sini adalah kembali ke fitrah, kembali kepada kesadaran diri, kembali mengenal budaya dan leluhurnya sendiri, kembali mengenali sejarah nenek moyangnya sendiri, kembali mengenal jati diri sendiri.
        Dunia saat ini terbagi menjadi dua block, yaitu block barat (Amerika, dll) dan block timur (Arab, dll), sehingga dalam kenyataan hidup ini kita sendiri bisa melihat bahwa masyarakat indonesia memang terbagi menjadi dua trend atau mode,  ada yang kebarat-baratan, dan ada pula yang kearab-araban, sungguh suatu kondisi yang sangat memprihatinkan, karena dengan begitu terlihat nyata bahwa sedikit sekali yang benar-benar mengenal jati dirinya sendiri, karena dengan mengikuti trend kearab-araban atau kebarat-baratan menunjukan suatu citra bangsa yang tidak mengenali jati dirinya sendiri, untuk alasan itulah novel Jump-Back ini di ciptakan dan hadir, sebagai solusi untuk mengatasi masalah mental bangsa yang mulai mengalami krisis, karena begitu banyak generasi muda bangsa ini yang tidak bangga dan mencintai produck bangsanya sendiri, novel Jump-Back memberi solusi untuk kembali mengenal dan mencintai bangsanya sendiri, dengan segala perbedaan yang ada di masyarakat Indonesia ini, penulis mencoba menyatukan perbedaan dalam balutan cerita novel Jump-back, sehingga novel Jump-Back bisa di katakan sebagai ajaran dari Bhineka Tunggal Ika, yaitu penengah yang di harapkan akan memberi penerangan kepada generasi Muda bangsa ini agar mengenal dan bangga sebagai Indonesia, itulah sejatinya bangsa yang maju, yaitu mereka yang mengenal dan mencintai bangsanya sendiri, dalam novel Jump-Back ini penulis mencoba menggabungkan budaya barat dan arab, sehingga memunculkan asli Indonesia, (Q.S 24:35) agar darinya muncul suatu block yang tidak di barat dan tidak di timur, karena dari sanalah muculnya cahaya di atas cahaya.

FILSAFAT untuk ISTILAH DAYA

        Daya bukanlah imajinasi, karena imajinasi adalah salah satu buah dari daya yang ada di dalam dirinya, sehingga muncul istilah kata daya imajinasi, tapi secara keseluruhan daya bukanlah imajinasi tapi daya adalah inti yang menjadikan adanya imajinasi, jadi tidak tepat bila di katakana bahwa daya itu adalah imajinasi, namun imajinasi adalah suatu perkembangan dari daya yang ada di dalam dirinya.
          Daya adalah inti dari hidup dan kehidupan manusia di dunia ini, begitu banyak dan luasnya daya yang ada dalam diri manusia melahirkan imajinasi yang berbeda-beda sesuai dengan tingkatan daya pikirnya, karena secara spesipik imajinasi itu adalah suatu perkembangan yang lahir dari daya pikir yang ada dalam dirinya,  imajinasi yang lahir di pengaruhi oleh tingkatan daya pikir yang ada di dalam dirinya, namun Daya memiliki power atau kekuatan yang melebihi dari apa yang bisa di bayangkan oleh imajinasinya, karena daya bukan hanya pikiran saja, tapi juga kekuatan rasa, kekuatan bathin, kekuatan methafisik, dll, intinya daya adalah power yang melebihi dari apa yang bisa di bayangkan oleh imajinasi akal-pikiran manusia, maka tidak terlalu muluk-muluk apabila dalam kata mutiara saya meletakkan kata bahwa: Daya Bukanlah Imajinasi.
           Dalam novel Jump-Back (1) Daya ini, penulis mengajak para pembaca untuk mengenal daya-daya yang ada di dalam dirinya, di mana hampir 90% buku-buku yang di tulis sang pengarang di suguhkan agar pembaca mengikuti imajinasi alur ceritanya, tapi dalam novel Jump-Back ini, penulis mengajak berinteraksi dan mengajak para pembaca untuk mengenal inti dari daya yang ada di dalam dirinya, agar dari padanya tumbuh dan berkembang imajinasi-imajinasi dari daya dirinya sendiri, karena semakin kita gali daya yang ada di dalam diri, maka semakin berkembanglah imajinasi-imajinasi yang akan lahir dari padanya, jadi novel jump-back (1) daya ini memang sengaja mengajak para pembaca untuk mengenal aspek-aspek daya yang ada dalam dirinya, karena dengan mengenal daya-daya yang ada di dalam dirinya ia akan melahirkan berbagi imajinasi yang berbeda tergantung kepada tingkatan daya yang ada di dalam dirinya, sehingga novel Jump-Back (1) daya ini menjadi basic atau dasar utama untuk mengenal apa yang di sebut methafisik sebelum membayangkan tentang kekuatan methafisik, di mana ketika J.K Rawling menceritakan tentang methafisik dan mengajak para pembacanya untuk berimajinasi tentang methafisik, tapi dalam novel ini penulis mencoba agar para pembaca mengenal dasar methafisik, sehingga novel yang pertama ini mengajak para pembacanya untuk mengenal tekhnik membangkitkan methafisik, jadi novel pertama ini bukan bercerita tentang methafisik, tapi methafisik yang bercerita, ataupun ketika deddy kabutzer mengatakan bahwa inti dari kekuatan methafisik itu adalah konsentrasi pikiran, namun saya berkata lain, bahwa pikiran itu bukanlah sumber utama yang menjadikan para Master Indonesia memiliki kekuatan methafisik, bagi saya pikiran itu adalah kaca pembesar yang dapat membakar kertas dari sumber panas cahaya matahari yang di fokuskan, tapi jelaslah kaca pembesar bukanlah sumber utama yang menjadikan kertas terbakar, karena kaca pembesar tidak dapat membakar kalau tidak ada panasnya terik matahari, jadi novel pertama Jump-back ini mengajak para pembaca untuk mengenali dan mengenal tekhnik untuk menerbitkan matahari yang ada di dalam dirinya, karena daya-daya itu adalah matahari yang ada di dalam dirinya, dan pikiran atau imajinasi adalah kaca pembesarnya.

MENCERITAKAN TEKHNOLOGI

      Sejauh yang saya amati dan saya ketahui dalam kehidupan di dunia ini, bahwa tekhnologi yang ada di dunia ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu tekhnologi yang ada di dalam dirinya dan tekhnologi yang ada di luar dirinya.
•    Tekhnologi yang ada di dalam diri adalah suatu tekhnik untuk menggali potensi daya yang ada di dalam dirinya sendiri.
•    Tekhnologi yang ada di luar diri adalah suatu tekhnik untuk menggali potensi benda dengan daya pikirnya agar benda-benda tersebut melahirkan daya hidup yang berguna untuk pasilitas kehidupan manusia di dunia ini.

   Tekhnologi yang ada di dalam diri dan tekhnologi yang ada di luar diri intinya adalah ilmu pisah, yaitu memisahkan sesuatu dan menciptakan suau kreasi-kreasi baru darinya.
   Tekhnologi yang ada di luar diri adalah suatu tekhnik untuk memisahkan benda-benda seperti besi, karet,  timah, dll yang berasal dari alam, lalu dari ilmu pisah itu manusia mencoba untuk menggabungkan dan merangkai satu benda dengan benda yang lainnya sehingga terciptanya suatu kreasi benda yang memiliki daya hidup, seperti mobil, dll, yang berguna untuk pasilitas kehidupan manusia di dunia ini.
    Tekhnologi yang ada dalam diri adalah suatu tekhnik untuk memisahkan daya-daya yang ada di dalam dirinya, karena dengan mengenali daya-daya yang ada di dalam dirinya tersebut kelak manusia akan bisa mengendalikan semua daya yang ada di luar dirinya, sehingga novel jump-back (1) daya ini penulis terlebih dulu mengajak para pembaca untuk mengenal daya-daya dan belajar tekhnik untuk memisahkan daya-daya sehingga dengan itu para pembaca akan mengenal inti kekuatan dari apa yang di sebut methafisik, bedanya kalau tekhnologi di luar diri itu adalah pekerjaan akal-pikiran manusia, tapi kalau tekhnologi di dalam diri itu adalah pekerjaan Tuhan yang kekuatan atau powernya melampaui batas akal pikiran manusia.
    Jadi novel Jup-Back (1) Daya ini mengajak para pembaca untuk mengenal terlebih dulu sumber-sumber daya yang melahirkan apa yang di sebut methafisika, jadi novel Jump-Back (1) Daya ini bukanlah cerita tentang methafisik, tapi tekhnik untuk mengenal apa yang di sebut methafisika, jadi ini merupan buku panduan sihir, bukan buku yang menceritakan tentang sihir seperti buku harry potter, jadi penulis mengajak para pembaca untuk mengenal dasar-dasar dari kekuatan methafisik dan proses awal bagaimana tekhnik untuk membangkitkan kekuatan dan kemampuan methafisik.
GABUNGAN DARI SEMUA CERITA, MITOS, LEGENDA, DAN SEJARAH-SEJARAH DUNIA

      Novel Jump-Back (1) Daya ini adalah gabungan dari semua cerita, mitos, legenda dan filsafat-filsafat yang ada di dunia ini, tujuannya adalah untuk menggabungkan perbedaan agar menjadi satu, dengan tetap menjaga perbedaan dan menghargai segala bentuk perbedaan yang ada, karena itulah inti dari filsafat Bhineka Tunggal Ikka.
•    Cerita tentang detektif Serlock Holmes, novel yang pertama ini sama persis seperti cerita detektif Serlock Holmes atau Konan Edogawa, tapi bedanya di sini bahwa Serlock Holmes atau Konan Edogawa mencoba untuk mengungkap kejahatan fisik dengan bukti-bukti fisik yang dijadikan petunjuk untuk mengungkap sang penjahat, tapi ke lima sekawan (Abie, Sambas, Daniel, Asep Dera, Rudy) dalam detektif kerohanian ini mencoba untuk mengungkap kejahatan mental dan kerancuan mental yang terjadi dalam kehidupan nyata ini, dengan berdialog dan berbincang-bincang menurut pendapat masing-masing, sampai akhirnya mereka menemukan istilah atau makna suatu bahasa yang menjadi bukti untuk mengungkap sumber terjadinya kejahatan mental, bendanya kalau detektif Serlock Holmes atau Konan Edogawa bisa mengungkap kejahatan dengan bukti-bukti tersebut, dan bisa mengungkap pelaku kejahatannya, tapi dalam cerita detektif kerohanian ini adalah bahwa ke lima sekawan itu hanya dapat mengungkap bukti-bukti kejahatan tanpa menuduh pelaku kejahatannya, karena dalam hal kerohanian bahkan penjahat sekali pun bisa tumbuh dan berubah menjadi lebih baik atau sebaliknya, karena kita tidak dapat memungkiri bahwa cara berpikir orang Indonesia itu di bentuk oleh lingkungan Agama dan doktrin atau dogma-dogma suatu keyakinan kepada ketuhanan, untuk itulah novel Jump-Back (1) Daya ini lebih dulu memfokuskan cerita seputar spiritual atau kerohanian, karena cerita imajinasi yang sesungguhnya baru akan di tawarkan di novel Jump-Back (2) Ma-Nu-Sa, dan ini juga suatu tekhnik agar muncul suatu gereget dan rasa penasaran dari pembaca akan kisah selanjutnya.
•    Cerita tentang Avatar The Legend Of Aang, novel ini juga bercerita tentang avatar, karena apa yang di sebut avatar dalam budaya lama itu sebenarnya adalah suatu sebutan untuk istilah Nabi atau Rosul dalam istilah bahasa arab, intinya avatar atau Nabi itu adalah orang yang memiliki kemampuan khusus yang berbeda dengan manusia pada umumnya, bedanya kalau dalam cerita avatar pembaca atau penonton film di ajak untuk menikmati sang hero dalam aksinya, namun di sini penulis menjelaskan bahwa pembaca pun bisa membangkitkan sendiri daya-daya yang ada di dalam dirinya, bahwa pembaca pun bisa menjadi sang hero dengan di jelaskannya tekhnik mengendalikan daya-daya yang ada di dalam dirinya.
•    Cerita Highlander, novel ini juga bercerita tentang mitos dan legenda tentang Higlander, di mana di eropa pun terdapat legenda tentang manusia abadi yang tinggal di gunung dan dataran-dataran tinggi, sehingga dengan kebiasaan hidupnya itu ia menjadi seperti orang Gurka yang memiliki kekuatan fisik dan kekuatan mental yang sangat kuat, dan ketika ia turun gunung maka lahirlah legenda Higlander tersebut, ini juga sama persis seperti yang di ceritakan dalam novel Jump-Back (1) Daya, di mana Himar adalah Higlander yang akhirnya turun gunung untuk melaksanakan sebuah misi untuk menbersihkan para Naga-ri dari Naga-ra Nusa, karena dalam novel Jump-Back (2) Ma-Nu-Sa ini tanpa di duga ternyata Himar menjadi sangat beringas dan garang dengan membantai para penjahat dan benalu pemerintahan, di luar dugaan karakternya yang tadinya lemah lembut dan cengeng pada akhirnya Himar menjadi sosok yang sadis di lihat dari pandangan luar, tapi bukan berarti ia sadis, tapi berarti ia tegas dan kokoh pada pendirian untuk menetapkan hukum dengan adil, namun karena watak-watak orang yang di hadapinya keras dan susah untuk di atur maka ia pun menyesuaikan dirinya dan membentuk dirinya menjadi sosok yang sangat di takuti oleh para penjahat dan para benalu di Naga-ra Nusa.
•    Cerita Avatar The Movie, novel ini juga bercerita tentang avatar the movie yang bercerita tentang manusia bumi yang berkunjung ke planet aliens, dan beruhasa untuk mengendalikan dan menguasai para aliens, tapi bedanya di sini penulis mengajak untuk membayangkan bahwa kejadian itu adalah suatu pakta sejarah yang sebaliknya di masa lalu, di mana para aliens (anunnaki) waktu itu menyerang bumi, dank arena manusia bumi masih primitive akhirnya para aliens tersebut menjajah manusia bumi dan mengkloning juga membuat rekayasa genetic kepada manusia bumi, sehingga bentuk manusia sekarang bisa jadi adalah hasil karya dan campur tangan para aliens pada masa lampau (zaman atlantik).
•    Cerita Tentang Qiyamat 2012, novel Jump-Back (1) Daya ini juga bercerita tentang qiyamat yang terjadi pada tahun 2012, bedanya kalau orang-orang Amerika berpendapat bahwa qiyamat 2012 itu akan terjadi di masa depan, tapi di sini penulis berpendapat bahwa qiyamat 2012 itu adalah qiyamat yang pernah terjadi pada masa Atlantik, jadi tanggal 12-12-2012 itu bagi penulis adalah suatu document yang tersimpan di candi aztex yang menerangkan tentang kejadian qiyamat pada masa Atlantik, jadi itu adalah tanggal. Bulan dan tahun pada masa Atlantik, dan mereka yang selamat dalam kejadian tersebut menuliskan riwayatnya tersebut di dinding-2 candi mereka sampai akhirnya tulisan itu di temukan oleh orang amerika modern.
•    Cerita tentang Lord Of The Ring, novel ini juga bercerita seperti novel Lord Of The Ring, di mana novel Lord Of The Ring juga sebenarnya di ambil dari kisah wayang dan cerita-cerita hindu di masa lampau, kisah ribuan tahun sebelum masehi, ceba saja perhatikan arjuna adalah si ganteng yang bawa panah, atau Bima yang berbadan besar dan membawa gada, atau pun para rahwana sebagai monsternya, begitu pula dalam novel jump-back ini bercerita tentang wayang, dan sama persis seperti cerita tentang Lord Of The Ring,bedanya kalau Lord Of The Ring, ke lima pandawa masih ada, tapi dalam novel ini adalah kisah setelah Lord Of The Ring atau kisah setelah perang barata yuda atau kisah setelah perang troy, dan bayangan mereka tentang masa lampau itu adalah kelompok manusia yang masih primitife, tapi bayangan saya tentang manusia di masa lampau itu adalah manusia yang pernah mencapai tekhnologi canggih, sampai suatu saat mereka perang dan menyebabkan kehancuran pada alam semesta ini dan menyebabkan terjadinya bencana alam yang dahsyat pada kala itu sehingga akhirnya terjadilah qiyamat dan Abie pun kembali ke masanya dan kembali masuk keraganya setelah berkelana sekian ratus tahun di Negara Atlantik, ternyata itu hanyalah pengembaraan jiwanya saat ia pingsan di dalam gua beberapa jam lamanya.
•    Cerita Forest Gump, novel ini sama seperti cerita Forest Gump yang melihat segala kejadian dari sudut pandang orang-orang idiot savant, bedanya dalam novel ini peran Abie melihat segala kejadian di masa lampau/di masa Atlantik dari sudut pandang orang-orang zaman sekarang.
•    Cerita tentang Brother Karamazu karya ivanozki, novel ini juga seperti karya-karya ivanozki yang menyuguhkan hal berbeda dari apa yang di bayangkan oleh para pembacanya, karena ketika para pembaca ingin segera meneguk inti cerita yang di tawarkan dalam sinopsis, tapi ternyata apa yang ada di dalamnya merupakan hal yang berbeda dari apa yang di bayangkan, dan ini juga sebagai suatu trik agar muncul rasa penasaran terhadap kisah selanjutnya yang di luar dugaan, dan sengaja dalam cerita novel Jump-Back (1) Daya ini, penulis mencoba untuk membangun dulu karakter Abie dengan utuh, itu semua di sebabkan karena penulis ingin agar dalam novel ke dua nanti bercerita tentang petualangan Atlantik dengan murni tanpa adanya Flash Back, dan novel ke satu ini di buat sebagai dasar utama untuk bisa memahami apa yang hendak di tawarkan dalam novel selenjutnya, juga sebagai suatu persembahan dan tata buku yang sengaja di buat berbeda dari apa yang di bayangkan oleh kebanyakan orang, karena di sanalah justru letak keunikannya.

INSTRUMENT SPIRITUAL YANG MELAHIRKAN CERITA

        Ketika group band Red Hot Chili Papper menciptakan sebuah instrument music dan lirik syair lagu, pertama-tama mereka menciptakan dulu lirik/instrument musiknya lalu mereka mencari syair kata-kata yang sesuai untuk mengikuti lirik musiknya,  berbeda dengan Melly Guslaw yang menciptakan dulu lirik syair dalam kata-kata yang puitis lalu ia menciptakan instrument music untuk mengiringinya, jadi kalau melihat dari ke dua hal yang berbeda tersebut sebenarnya novel Jump-Back (1) Daya itu mengikuti tekhnik seperti apa yang di lakukan oleh Melly Guslaw, di mana ketika para penulis memasukan sisi ilmu, wawasan, informasi, dll itu sebagai bumbu yang mengikuti alur cerita, namun dalam novel Jump-Back (1) Daya ini penulis pertama kali menciptakan lebih dulu instrument Spiritual dengan pondasi-pondasinya, lalu cerita mengikuti instrument Spiritual tersebut, seperti halnya Sunan Kali Jaga yang menciptakan instrument Spiritual lebih dulu, maka dari sanalah lahirnya wayang kulit dan wayang golek, jadi novel Jump-Back (1) Daya ini sebenarnya adalah instrument Spiritual yang di balut oleh cerita, sehingga di harapkan para pembaca tidak merasa dirinya di doktrin dan di dogma oleh sebuah pendapat ilmu, karena ini memang bukan dogma atau pun doktrin ilmu, tapi ini adalah tekhnik untuk membangkitkan daya-daya yang ada dalam diri, dan suatu kolaborasi dari berbagai cerita, mitos, legenda, dll.

No comments:

Post a Comment