Wednesday, August 24, 2011

TAPI NABI MUHAMMAD BUKANLAH AVATAR YANG DI MAKSUD.


Beberapa minggu yang lalu, seorang teman mem-forward sebuah e-mail dengan judul "Syahnuhikyat dan Sumaneb" yang berisi serangkaian argumen bahwa Muhammad sebenarnya adalah Kalki Avatar, yaitu Avatara (inkarnasi Tuhan) terakhir yang ditunggu-tunggu umat manusia. Oleh karena itu, segenap umat Hindu dihimbau untuk segera mengikuti ajaran Muhammad SAW (Islam) agar selamat dunia akhirat.

Propaganda semacam ini sebenarnya sudah lama sekali berdengung (atau lebih tepatnya, didengung-dengungkan) dan sempat menjadi perbincangan hangat, baik dalam komunitas Hindu sendiri, Islam, maupun komunitas-komunitas antar agama, bahkan pernah juga dimuat di satu majalah nasional. Isu ini sempat pula mereda hingga kemudian muncul kembali ke permukaan. Melihat usaha yang terus-menerus dari sebagian kalangan untuk memunculkannya kembali, saya cukup yakin bahwa isu ini takkan pernah hilang sama sekali.

Bagaimanapun, sebagai seseorang yang pengetahuan akan sastra sucinya sangat terbatas, saya tidak akan berbicara panjang lebar mengenai ciri-ciri fisik maupun perkiraan waktu turunnya Kalki Avatar.

Avatara, seperti yang telah disinggung sebelumnya, dipercaya sebagai inkarnasi/titisan Brahman/Tuhan, dalam hal ini sebagai Wisnu (Vishnu) atau pemelihara semesta. Dalam kitab-kitab suci, disebutkan bahwa sampai dunia pralina, Tuhan akan menjelma sebanyak sepuluh kali untuk menjaga kelangsungan semesta. Di antaranya adalah Sri Rama ( Ramayana ),Sri Krsna ( Mahabharata "Bhagawadgita") dan Budha.
Sebenarnya dengan mudah kita dapat menemukan banyak sekali kelemahan dari hasil penemuan tersebut (yang notabene hanya didasarkan pada interpretasi dan pengalihbahasaan nama semata, yang belum tentu akurat pula). Saya akan menampilkan dua di antaranya:
Dalam Islam, Allah TIDAK Ber-inkarnasi:Konsep Avatara dalam Hindu jelas-jelas menyebutkan bahwa Avatara merupakan perwujudan/inkarnasi Tuhan di muka bumi. Padahal Al-Quran mengatakan bahwa Tuhan (Allah SWT) TIDAK pernah dan tidak akan mewujudkan diri dalam bentuk duniawi. Jadi konsep Avatara jelas tidak diakomodasi oleh Al-Quran. Satu argumen ini saja sudah dapat meruntuhkan, bahkan menjungkir balikkan penemuan tersebut.

Muhammad adalah UTUSAN Allah, BUKAN Allah.
Bahwa Avatara adalah Tuhan sendiri yang turun tidak saja tertulis dalam nubuat-nubuat Kitab Suci, melainkan juga DINYATAKAN sendiri oleh Avatara tersebut. Mari kita ambil kutipan dari Bhagavadgita 12: 8 berikut ini:Sri Krisna berkata kepada Arjuna:
"Kepada-Ku sajalah pusatkan pikiranmu dan biarkanlah pemahamanmu berada di dalam-Ku. Hanya di dalam-Ku sajalah nantinya kamu akan hidup. Tentang hal ini tak perlu diragukan lagi"
Di sini Sri Krisna jelas-jelas memposisikan diriNya sebagai TUHAN, karena hanya Tuhan-lah yang dapat mengucapkan (dan mempertanggung jawabkan) ucapan seperti itu.
Dalam Gita juga digambarkan bagaimana Sri Krisna menampakkan wujud ILAHI (bukan wujud duniawiNya) pada Arjuna, di mana Arjuna melihat bahwa dunia dan seluruh alam semesta berada DALAM diriNya.
Banyak sekali siloka (ayat) lain dalam Gita yang menyatakan Ketuhanan Krisna ini.
Bagaimana dengan Muhammad ? 
Muhammad tidak pernah satu kalipun menyatakan dirinya sebagai Tuhan, melainkan sebagai utusan Tuhan (perhatikan bunyi bagian kedua dari syahadat: "Aku percaya bahwa Muhammad adalah UTUSAN Allah). Muhammad juga tidak pernah tercatat memperlihatkan sesosok wujud ilahi pada pengikut-pengikutnya. Bahkan, Muhammad sangat ketat memegang peraturan mengenai pemujaan oknum lain selain Allah. Lebih jauh lagi, kita tidak pernah mendengar seorang Muslim menyejajarkan Muhammad dengan Allah kemudian menyembahnya.

Ajaran Muhammad TIDAK SINGKRON dengan ajaran para Avatara.
Seperti yang kita semua ketahui, dasar iman utama umat Hindu adalah Panca Sraddha, di mana salah satu di antaranya adalah REINKARNASI. Ajaran mengenai kelima dasar iman Hindu ini secara KONSISTEN selalu disampaikan oleh seluruh Avatara. Akan tetapi, kita tidak akan pernah menemukan ajaran mengenai reinkarnasi ini dalam Al Quran (kecuali satu ayat yang menyebutkan tentang kelahiran dan kematian berulang-ulang yang ditafsirkan berbeda oleh umat Islam secara umum).
Tentu saja ada kemungkinan bahwa Quran pun sebenarnya menyinggung-nyinggung tentang reinkarnasi, akan tetapi Quran juga memuat konsep lain yang lebih populer dan lebih diimani oleh umat Muslim pada umumnya yaitu konsep surga-neraka yang kekal abadi dan pengadilan akbar pada hari kiamat.
Konsep MOKSHA juga tidak dikenal dalam ajaran Islam. Padahal di sinilah terletak haqiqat kesempurnaan seorang manusia menurut Hindu.
Jadi, mungkinkah Kalki Avatara tiba-tiba mengajarkan ajaran yang bertentangan dari ajaran Avatara-Avatara terdahulu (yang notabene adalah diriNya sendiri juga?) Silakan Saudara jawab sendiri.

Kesimpulan
Akhirnya, pikiran jernih dan tenang (viveka) harus selalu dikedepankan dalam mencermati setiap aspek kehidupan, dalam hal ini untuk mengetahui apakah mereka yang menyatakan diriNya sebagai Avatara adalah benar Avatara atau bukan. Terlepas dari ciri-ciri jasmaniah dan kemampuan supranatural, kita dapat simpulkan dari sastra suci bahwa Avatara bersifat welas asih, tulus ikhlas dan tanpa pamrih.
Terakhir, walaupun beberapa ahli Veda menafsirkan bahwa Kalki Avatar "belum" akan turun hingga beribu-ribu tahun lagi, ini tidak berarti bahwa kita bisa bersantai-santai dan menikmati hidup dalam kefanaan. Perwujudan Tuhan yang sesungguhnya adalah ketika kita dapat melihat, merasakan, dan menghayati Tuhan dalam diri kita masing-masing. Dan untuk itu, kita tidak perlu menunggu ribuan tahun, bukan? Dia selalu ada di sini, di sana, di mana-mana. Dapatkah kita melihatNya?
Berpikirlah dengan tenang dan jernih, lihatlah dengan mata hati.
 
Bahwa Nabi Muhammad bukanlah Avatara yg di maksud, karena Nabi Muhammad sendiri mengatakan dalam q.s 24 : 35, bahwa :
Allah akan kembali menurunkan cahaya-Nya, di zaman modern, 13 abad setelahnya. cahaya di atas cahaya (haqiqat), turun tidak di barat (Amerika, dll) tdk di timur (Arab, dll).
jadi Avatar yang sebenarnya adalah manusia yg di jelmai oleh Tuhan, yang mengajarkan orang-orang ke arah Cahaya, sehingga Sang Avatar di beri gelar sebagai Cahaya di atas Cahaya, dan itu adalah Sang Matahari atau Bpk Muhammad Subuh Sumohadiwijoyo. pendiri Organisasi SUBUD (Susila Budhi Dharma) karena beliau adalah pembuka pertama untuk semua orang menuju tingkatan Haqiqat, beliaulah Avatara yg di maksud dalam kitab weda, al-qur'an, injil, dan lain-lain. maka semua ramalan itu menjadi benar adanya.

No comments:

Post a Comment