Wednesday, August 24, 2011

SANG MATAHARI


Tidak banyak orang Indonesia yang mengenal sosok dan pribadi Bapak Muhammad Subuh Sumohadiwijojo, padahal beliau adalah tokoh spiritual terkemuka di manca Negara, beliau lahir tanggal 22-juni-1901 masehi, yaitu bulan dan tahun yang sama ketika Soekarno di lahirkan, bahkan ketika lahir ia di namai Soekarno oleh ibunya, namun karena ia sakit-sakitan dan atas seorang kakek tua misterius maka di gantilah namanya dengan nama Muhammad Subuh, karena ia lahir saat subuh, dan lahir di tanggal dan bulan yang sama ketika Nabi Muhammad S.A.W di lahirkan yaitu pada tanggal 12-robiul awal 1313 hijriyah, dan keluarganya memberi nama tambahan trah ningrat yang masih keturunan dari raja sriwidari, jadilah nama Muhammad Subuh Sumohadiwijojo, namun beliau tidak terlalu di kenal di Negara Indonesia ini, padahal beliau adalah cahaya yang akan di turunkan Allah di zaman modern ini, seperti yang di abadikan dalam (Q.S 24;35).
            Seperti pun yang dijelaskan oleh rosul tentang Imam Mahdi yang akan di turunkan di zaman ketika orang sudah menggunakan lampu neon atau bohlam dari energy listrik, dan ia akan turun tidak di barat (amerika)dan tidak di timur (arab Saudi, dll), yaitu tepatnya di Indonesia yang nonblack, dan di Indonesia pun tidak di barat (jawa barat) dan tidak di timur (jawa timur) yaitu di kedung jati-jawa tengah, tentunya ramalan rosul tersebut kini menjadi kenyataan, karena bapak Muhammad Subuh Sumohadiwijojo lahir pada tanggal 12-robiul awal-1313 hijriyah, tepat seperti ramalan rosul yang mengatakan kalau Imam Mahdi itu akan turun 13 abad setelah Nabi wafat, dan ada 5 ciri Imam Mahdi, yaitu 1. Dia tidak mengakui kalau dirinya Imam Mahdi, 2. Dia Imam yang tersembunyi atau tidak di kenal pada masa hidupnya, 3. Dia tidak menyampaikan pesan seperti apa yang di bawa oleh rosul, 4. Dia bukan Nabi atau Rosul, tapi manusia biasa, 5. Dia adalah tokoh Revolusi atau Qiyamat Qubro, yang di tandai dengan terbelahnya bulan dan munculnya matahari dari barat.
             Maka raalan Rosul tentang masa depan itu tentunya kini menjadi kenyataan, ketika sahabatnya bertanya tentang siapakah ummat yang terbaik di sisi Allah ? maka Rosul pun menjawab, bahwa ummat yang terbaik di sisi Allah itu adalah ummat setelahku dan setelahmu, yaitu di masa mendatang, sekurang-kurangnya ia akan datang 13 abad setelah Rosul Muhammad wafat, dan ketika sahabatnya bertanya, bilamanakah Qiyamat Qubro itu datang ? yaitu ketika pandangan manusia semakin luas atau ketika mata terbelalak, yaitu ketika bulan terbelah dan ketika matahari terbit dari arah barat, tapi tentunya matahari yang di maksud bukanlah matahari dalam wujud benda yang sebenarnya, tapi matahari yang di maksud oleh Rosul itu adalah kiasan untuk cahaya yang akan kembali di turunkan Allah di Indonesia ini (Q.S 24;35), yaitu “cahaya di atas cahaya” di mana cahaya di atas cahaya itu di simbolkan dalam bentuk matahari, karena cahaya bulan pun bisa terjadi karena repleksi atau pantulan dari cahaya matahari, dan Negara Indonesia tentunya berada di arah barat kalau kita melihat dari arah ketika Nabi mengatakan itu, maka galar Sang Matahari sangat cocok untuk Bapak Muhammad Subuh Sumohadiwijojo, karena beliau adalah tokoh pembuka pertama yang membuka jalan baru untuk semua manusia menuju salah atu jalan yang di sebut haqiqat.
             Negara Republik Indonesia (R.I) berdiri pada tahun 1945, melalui proklamasi kemerdekaannya, dan pada tahun 1947, Soekarno dan Bung Hatta di buang ke digul, maka pada saat itu Negara Republik Indonesia vacum karena wakil dan kepalanya di buang ke digul, pada saat yang sama Organisasi Kejiwaan  bernama PPK SUBUD berdiri tahun 1947, maka dalam hal ini secara de facto dan de jure Negara Indonesia ini Roh-nya milik Organisasi Kejiwaan SUBUD, ada pun Organisasi yang di dirikan setelah itu, harusnya menginduk kapada Organisasi Kejiwaan SUBUD, seperti P.K.I yang berdiri tahun 1948, atau pun N.I.I yang berdiri pada tahun 1949, maka harusnya Organisasi tersebut menginduk kepada Organisasi Kejiwaan SUBUD karena seperti apa yang di katakan oleh Nabi Muhammad S.A.W, bahwa “al-haq ba’dal haq fahuwal bathil” yaitu hak setelah hak yang pertama maka di nyatakan bathil.

            Kita lihat dalam kenyataan hidup di dunia ini bahwa tidak pernah ada dua matahari yang berjalan bersamaan atau beriringan, bahkan bulan dan matahari pun tidak pernah berjalan beriringan, karena ketika ia beriringan maka akan terjadi gerhana matahari atau gerhana bulan, jadi di dunia ini tidak pernah ada dua matahari dalam satu bumi yang sama, karena hanya ada satu Matahari di dunia ini, yaitu Bapak Muhammad Subuh Sumohadiwijojo, karena dialah Sang Matahari dari barat kalau di lihat dari arah Arab.

No comments:

Post a Comment