Wednesday, September 21, 2011

CARA MENGATASI KEMARAHAN KEPADA SUAMI.



Tadi pagi ketika sedang business breakfast dengan seorang entrepreneur wanita yang berhasil, iseng-iseng saya bertanya: "Suami kamu bertanggung jawab tdk atas hidup kamu?". Well, jawaban yang diberikan sangat jarang saya dengar :) "Suami saya orangnya bertanggung jawab. Sepanjang yg saya ketahui, dia setia, tidak pernah selingkuh, orangnya rajin dan ulet, dia cermat dalam setiap pengeluaran keuangan, dia komit pada pekerjaannya, dan dia sayang keluarga. Tetapi dia tidak bertanggung jawab atas hidup saya!"

 

"Lohhh, maksudnya gimana?" Saya jadi semakin tertarik mendengarnya. "Maksud saya, suami saya tidak bertanggung jawab atas kebahagiaan dan kegembiraan saya! Ketika kami bertengkar karena berbeda persepsi; ketika ia nyuekin saya karena lelah sehabis pulang dari kantor; ketika dia melupakan ulang tahun perkawinan kami karena lagi bertugas ke luar kota, saya sedih. Saya sangat sedih."

 

Kemudian saya membaca sebuah artikel bahwa "SAYA yang seharusnya bertanggung jawab atas hidup saya, atas kebahagiaan saya sendiri, dan atas kegembiraan saya, BUKAN orang lain!!! Setiap manusia punya TEATER di dalam pikirannya, dan karena TEATER tersebut adalah milik saya, kenapa saya tidak memutar film, musik yang berMANFAAT untuk menciptakan kebahagiaan dan kegembiraan bagi saya?!"

 

"Mungkin suami saya belum mempunyai PETA (MAP) tentang sesuatu yang saya inginkan" --> Saya bisa memberitahunya sehingga dia paham ketimbang kami harus bertengkar.

 

"Mungkin suami saya lelah dan lagi tidak fokus karena pekerjaannya yang sangat menyita waktu dan tenaga" --> Saya bisa mengingatkan dia sehingga dia tidak lupa lagi ketimbang kami harus diam-diaman selama 1 minggu.

 

WOWWW... saya terkesima dan saya lalu minta izin kepadanya untuk berbagi pengalaman dan diskusi BERHARGA ini kepada rekan-rekan wanita lainnya.

 

Kepada rekan-rekan wanita di luar sana...mungkin tulisan ini bisa menggelitik pikiran bawah sadar Anda, entah SEKARANG maupun NANTI, bahwa Anda semua yang berTANGGUNG JAWAB atas PIKIRAN dan PERASAAN Anda.

 

Jangan berharap suami, pasangan, rekan kerja, teman, atau orang lain bisa mengerti Anda dan membuat Anda bahagia, senang, atau bergembira. Mungkin bisa, sekali-sekali, tetapi most of the time, tapi itu semua Anda sendirilah yang menentukan dan mendesign pikiran dan perasaan Anda!

 

ketahuilah bahwa keluhan kita dan tuntutan kita atas perasaan diri kita yg ingin di perhatikan suami kita akan menjadi akar penyebab terjadinya perpecahan dalam rumah tangga kita, untuk itu kita harus bisa menghindari keluhan-keluhan seperti itu karena di sanalah makna cinta sejati dengan menjalanii kesabaran yang tiada batas, ketika anda tidak mengeluh untuk keinginan menang sendiri (ego) maka anda akan mendapati suatu keajaiban yg luar biasa, karena anda akan mendapati suasana baru di dalam diri anda dan suami anda secara ajaib akan merasakan cinta yang ada dalam diri anda, cinta  yang berbeda,sehingga sesuatu yang ajaib itu pun akan segera datang, buktikanlah kalau suami anda akan lebih memperhatikan anda setelah anda mampu melewati situasi itu.Jadi Jangan mengeluh itu rahasia terbesar kalau anda ingin di cintai oleh suami anda.

 

Jika Anda merasa tulisan ini berMANFAAT untuk Anda, silahkan Anda SEBARkan kepada rekan-rekan wanita lainnya sehingga mereka juga turut merasakan dan menikmati MANFAAT dari tulisan ini. 

No comments:

Post a Comment