Thursday, September 15, 2011

CIRI-CIRI IMAM MAHDI


Ciri ciri Imam Mahdi adalah sebagai berikut, Imam Mahdi dikabarkan dalam wujud seperti Dzul Qarnain, seorang penakluk perkasa. Ia mempunyai sarana-sarana kekuatan dan pembelaan diri, yang dipusatkan pada petunjuk dan keimanan yang sejati kepada Allah Swt. Dalam sebuah hadis tentang Imam Mahdi, disebutkan bahwa, “Setiap ia ingin berbicara, lidahnya terasa berat. Kemudian ia memukul pahanya, dan meluncurlah ucapan-ucapannya…” Ini merupakan nas atau teks (nash) paling sahih dibanding nas lainnya, yakni bahwa Imam Mahdi sulit berbicara, lalu memukul pahanya, dan meluncurlah berbagai hikmah darinya.” 1)
Diriwayatkan dari Abu ath-Thufail bahwa Rasulullah Saw. menyebutkan, “Ia sukar berbicara, dan memukul paha kirinya dengan tangan kanannya bila ia mengalami kesulitan dalam berkata-kata…” 2)
Rahasia yang terdapat dalam pukulan di paha itu adalah kondisi (hal) yang diberikan Allah Swt, yang dengan itu Dia memberi ilham kepada Imam Mahdi secara berulang-ulang dan susul-menyusul. Imam Mahdi memahami hal itu sebagai suatu kebaikan bagi dirinya saat ia ingin lancar berbicara dan tidak takut salah, dan itu merupakan kemuliaan baginya..
Dalam sebuah hadis marfu’ 3) disebutkan ( bahwa Rasulullah Saw. bersabda ): “Sesungguhnya al-Mahdi tidak pernah berbicara kecuali bila diajak berbicara oleh seseorang,” kecuali bila masalahnya memang mengharuskannya memulai pembicaraan. Kondisi dirinya selamanya memperlihatkan raut sedih, karena sangat takutnya kepada Allah Azza wa Jalla. Musyawarahnya tidak pernah terputus dari orang banyak, dan sebaik-baik manusia adalah orang yang diajak bermusyawarah oleh, dan mau mengajak bermusyawarah kepada, Imam Mahdi.” Salah satu cirinya adalah bahwa ia adalah pemuda berusia 33 tahun atau 34 tahun, atau antara 33 dan 34 tahun.
Abu Na’im meriwayatkan sebuah hadis dari Abu Umamah r.a. (bahwa Rasulullah Saw. bersabda): “Imam Mahdi itu dari anak cucuku, (dan) berusia empat puluh tahun. Wajahnya bagai Bintang Timur. Di pipi kanannya terdapat tahi lalat, dan mengenakan baju dua lapis yang sangat putih, seakan-akan ia dari kalangan Bani Israil. Ia mengeluarkan harta simpanan dan menggali harta kekayaan kaum orang-orang Musyrik.” 4)
Kita tidak mendustakan riwayat-riwayat di atas, tetapi tidak pula menentukan mana di antaranya yang lebih kuat. Sebab, bisa jadi semuanya sahih, dalam arti bahwa Imam Mahdi berusia 33 tahun berdasarkan hitungan tahun Masehi dan 34 tahun berdasarkan hitungan tahun Hijriah, dan hal ini dapat diartikan antara 33 tahun dan 34 tahun.
Sebagai bantahan praktis-teologis atas orang-orang yahudi, di sini dikatakan bahwa Imam Mahdi adalah pemuda berusia 40 tahun,” sebab orang-orang yahudi mengatakan bahwa Imam Mahdi adalah salah seorang di antara tiran-tiran mereka, tetapi mereka tidak mempunyai biografinya…
Diriwayatkan dari Hudzaifah ibn al-Yaman r.a. bahwa Nabi Saw. bersabda,” Sekiranya Qiamat tinggal sehari lagi, Allah Swt pasti akan mengutus seseorang yang namanya sama dengan namaku. Akhlaqnya adalah akhlaqku, dan ia diberi gelaran Abu Abdullah.” 5) Para penulis hadis ini memberi syakal lafal khuluquhu dengan dhammah pada kha’ dan lam-nya.
Di dalam riwayat yang diterima dari Ibn Mas’ud r.a. disebutkan bahwa Rasulullah Saw. Berkata, “akan muncul seorang laki-laki dari Ahlul Baitku, namanya sama dengan namaku, dan akhlaqnya adalah akhlaqku. Ia memenuhi dunia dengan keadilan sebagaimana dunia dipenuhi kezaliman pada masa sebelumnya…” 6)
Imam Mahdi disebutkan juga dalam sebuah naskah langka yang tersimpan di perpustakaan ibukota Syiria, yakni Damaskus, yakni di Perpustakaan Universitas al-Umawi, dengan nomor 29/Turats Basyar al-Harits, yang menyebutkan sifat-sifat Imam Mahdi. Disebutkan, antara lain, bahwa ia adalah orang yang waspada dan jujur. Artinya, ia tidak pernah tertipu dan tidak mau menipu, seakan-akan mirip sifat yang dimiliki ‘Umar ibn al-Khaththab saat menuturkan dirinya dengan mengatakan, “Aku bukan seorang penipu, dan seorang penipu juga tidak dapat memperdayaku.” Dua hal ini adalah dua sifat yang lazim dimiliki oleh pemimpin mana pun. Ia berkuasa, memerintah, dan memimpin, tetapi pemerintahannya berada pada tingkat yang bersih, dan tidak Machiavellian.
Kecakapan dan kepemimpinan seperti itu belum pernah dikenal umat manusia selain dikalangan umat Islam. Semua pemimpin adalah penipu, perusak, korup, dan menyeleweng. Imam Mahdi adalah teladan Islami yang diberikan kepada umat manusia dalam bentuknya yang baru, sesudah mereka kehilangan teladan seperti itu berabad-abad lamanya. Ia adalah kalimat pamungkas untuk umat manusia, agar mereka kembali kepada Allah Swt sebelum qiamat terlanjur datang dengan segala kedahsyatannya dan kengeriannya,yang waktunya tinggal sejarak dua ujung busur panah atau lebih dekat lagi…


Tesis bahwa Imam Mahdi bukan manusia tertolak dengan sendirinya berdasarkan hadits-hadits yang shahih bahwa Rasulullah SAW mengatakan "Al Mahdi" adalah dari keturunanku", "namanya seperti namaku" Imam Mahdi itu bernama Bpk Muhammad Subuh, nama bapaknya seperti nama bapakku", "Al Mahdi adalah khalifahku", dlsb.
Dia wajib berujud manusia. Begitulah pendapat ulama-ulama besar seperti Imam Hasan Al Bashri r.h, Imam Qatadah r.h, Imam Thabrani, Imam Ibnu Majah, Imam Abu Daud, Imam Ahmad (Imam Hambali), Imam Ibnu Hajar Al Haitsami, Imam Abu Hasan Al Iraqi, Imam Al Hafiz Abu Nuaim, Imam Sayuti, Syeikh Al Hafiz Abdullah bin Siddiq, dan banyak sekali lainnya.
Tuan-tuan, calon khalifah Rasulullah SAW yang kelima ini seorang manusia yang akhlaknya menyerupai Rasul kita SAW. Kasih sayangnya, pemurahnya, tawadhuknya, keadilannya, keberaniannya, tawakalnya, sabarnya, takutnya pada Tuhan, khusyuknya dalam shalat. Sesungguhnya ini adalah suatu berita gembira karena Rasul SAW sendiri manjanjikan keadilan dan kasih sayang untuk seluruh dunia melaluinya.





Imam Mahdi berbeda dengan nabi Isa. Dalilnya adalah sebuah hadis yang menyebutkan bahwa nanti Imam Mahdi akan menjadi imam shalat subuh, dan nabi Isa akan shalat sebagai makmum kepada Imam Mahdi:

“Orang-orang mukmin ketika itu berjumlah sedikit sekali. Tokoh-tokoh mereka berada di Baitulmaqdis. Dan imam mereka adalah seorang lelaki yang (amat) soleh. Kemudian Dajjal keluar hingga sampai di Baitulmaqdis, lalu mengepung umat Islam yang berada di sana. Ketika Dajjal mengepung umat Islam itu, tiba-tiba Isa AS turun, yang ketika itu imam (mereka) hampir mengerjakan sembahyang subuh. Ketika imam melihat Isa, maka dia segera mengenalinya. Lantas si imam mundur agar Nabi Isa maju untuk menjadi imam mereka. Nabi Isa AS meletakkan kedua-dua tangannya ke atas kedua-dua belah bahu si imam sambil berkata, “Majulah dan jadilah imam. Sesungguhnya sembahyang ini telah diiqamatkan untukmu.” Kemudian Nabi Isa sembahyang di belakang si imam. Setelah imam mengakhiri sembahyangnya, Nabi Isa AS berkata, “Bukakanlah pintunya.” Maka pintunya pun dibuka orang. Ketika itu Dajjal langsung ternampak Nabi Isa AS sedangkan dia diikuti oleh 70,000 orang Yahudi Asbihan, lengkap dengan pedang masing-masing dan berjubah hijau.” (Ibnu Majah)


Dan untuk menguatkan hujah-hujah tersebut maka nabi menjelaskan dalam Q.S 24 : 35 :

Allah akan kembali menurunkan cahaya-Nya, perumpaam cahaya-Nya tersebut seperti cahaya di dalam lobang yang tak tembus (udara, dll) , cahaya di dalam bola kristal seperti mutiara, yg dpt bercahaya walau pun tidak di sentuh api (centir), yg terang seperti bintang/matahari (maksudnya mungkin bohlam/neon), jadi Imam Mahdi itu akan turun di zaman ktk org2 sudah menggunakan lampu neon/bohlam, cahaya itu akan turun tidak di barat dan tdk pula di timur (pastinya di indonesia yg nonblock) tepatnya di jawa tengah, cahaya itu adalah cahaya di atas cahaya (HAQIQAT). namanya sama seperti namaku (kata Nabi Muhammad) berarti namanya adalah Muhammad, yg datang di waktu subuh, ya siapa lagi klo bukan Bpk Muhammad Subuh.

No comments:

Post a Comment