Tuesday, September 6, 2011

Teori Evolusi Adam (Bab 5)

Penciptaan  Manusia  Di Atas Dasar Suatu Evolusi Abadi

          
 
       Akan tetapi adalah suatu kenyataan bahwa kemajuan manusia mengikuti suatu garis evolusi yang tetap, mula-mula ia merupakan suatu fase perwujudan bila ia tanpa di ragukan merupakan sejenis makhluk yang yang lebih tinggi dari bentuk-bentuk binatang hidup lain yang ada,tetapi daya yang ada dalam dirinya belum berkembang menjadi suatu wujud yang patut di beri suatu hidup yang abadi, tetapi ketika daya dirinya maju setingkat lebih tinggi dari itu, dan dayanya semakin meningkat sehingga pikirannya pun berkembang demikian jauh sehingga ia dapat memikul hukum dan tertib-tertib bermasyarakat,maka asas pertama yang di berikan kepadanya adalah bahwa ia harus hidup bersama-sama yang lainnya di bawah suatu kepemimpinan yang kepadanya ia wajib setia,dan yang dibawa oleh pembawa hukum pertama tidak lebih dari suatu bentuk ibadah dasar bagi manusia, dengan tekanan pada pola hidup bersama dan bermasyarakat, di bawah seorang pemimpin yang dapat memutuskan segala masalah yang tetangnya percekcokan-percekcokan dapat timbul,dan  pendiri syariat pertama untuk manusia itu di kenal dengan sebutan Adam.
          Bila kita melihat Adam dari segi pandangan ini maka semua kritikan terhadap teks Qur’an ini akan terhapus segera, karena bagaimana malaikat tersebut bisa mengetahui kalau manusia yang akan dijadikan kholifah itu akan mengalirkan pertumpahan darah dan berbuat kerusakan di muka bumi ini, kalau tidak melihat rujukan hal dari kenyataan yang terjadi sebelum Adam di jadikan kholifah, artinya sebelum Adam di jadikan kholifah telah banyak manusia di ciptakan Allah di dunia ini, karena telah dengan sangat jelas Allah menciptakan manusia dalam perbedaan suku, bangsa, bahasa dan warna kulit, lalu Allah jadikan Adam sebagai manusia pertama yang menggantikan kedudukan dari orang-orang sebelumnya, jadi di ciptakan manusia begitu banyak dan berjodoh-jodoh lalu setelah itu di jadikan seorang kholifah, tapi kenyataannya hal itu menjadi terbalik tafsirannya, di ciptakan Adam lalu di jadikan manusia berbeda-beda bahasa, padahal dengan sangat terang nabi pun mengatakan bahwa bahasa anak itu adalah bahasa ibunya, jadi suatu hal yg tidak mungkin bagi seorang anak kecil untuk menggunakan bahasa jerman sedangkan orang tuannya menggunakan bahasa Indonesia, dan kenyataan yang kita lihat di alam pun akan membuktikan bahwa Allah Maha kuasa menciptakan manusia dalam perbedaan bahasa dan warna kuitnya bahkan bukan hanya manusia yang ada didunia ini saja yang telah di ciptakan Allah, tapi Allah juga menciptakan manusia-manusia berpikir lainnya seperti Alien dan lain sebagainya, semua itu menunjukan bukti bahwa dalam penciptaan langit dan bumi itu adalah sebuah rahasia Allah yang tidak bisa di jangkau oleh akal pikiran manusia contohnya saja kita tidak akan tahu mana yang lebih dulu di ciptakan oleh Allah di dunia ini ? apakah telor dulu yang di ciptakannya ataukah ayam dulu ? begitu pun anggota tubuh yang ada dalam diri kita, kapan telingga kita di buat dan bagaimana itu bisa terjadi ? maka akan merupakan suatu kebodohan bagi ummat manusia apabila manusia bisa mengetahui siapa manusia pertama yang diciptakan Allah di dunia ini, karena Adam pun bukan manusia pertama yang diciptakan Allah di dunia ini tapi manusia pertama yang di jadikan pengganti atau kholifah atas adam-adam terdahulu, jadi kata-katanya bukanlah diciptakan tapi dijadikan,maka itulah yang di sebut Evolusi abadi,walau pun manusia mengalami perubahan menjadi bentuk yang lebih sempurna akan tetapi ia berada dalam suatu garis yang tetap dan evolusi yang di maksud itu bukan pada bentuk pisiknya tapi lebih kepada evolusi ruhani dalam dirinya, dimana orang-orang sebelum Adam dijadikan manusia pertama, pada saat itu orang-orang masih belum mencapai tahap yang di sebut insan kamil atas manusia sempurna secara prilaku dan akhlak tapi walau pun orang-orang sebelum Adam itu jenius (Jin-nius) tapi akhlak-akhlaknya masih berada dalam daya-daya randah seperti daya benda, daya tumbuhan dan daya hewan, sedangkan Adam kala itu telah mampu mencapai tingkat tertinggi dari manusia beradab, namun manusia tetap berada dalam suatu garis evolusi yang abadi yang diciptakan oleh Allah dalam bentuk yang lebih tinggi dari sejenis hewan-hewan lainnya yang di ciptakan Allah di muka bumi ini, seperti pun ayam yang tidak mungkin berevolusi bahasanya, jadi kalau dulu Adam itu adalah manusia pertama dalam pandangan sebagai cikal bakal manusia atau  manusia pertama dalam arti sebagai ayahnya semua manusia maka itu artinya bahasa mengalami evolusi maka itu sama halnya mengatakan ayam itu yang dulunya berkicau atau mengonggong, padahal dengan terang Allah yang telah menciptakan perbedaan bahasa.

No comments:

Post a Comment