Tuesday, September 6, 2011

Dua Tanda Qiyamat (Bab 4)

Dua  Tanda  Qiyamat

           Seperti yang di jelaskan sebelumnya dalam buku ini bahwa dua tanda Qiyamat bagi Qiyamat Kubro itu adalah ;

1.      Qiyamat kubro itu terjadi ketika pandangan dan penglihatan manusia di kembangkan secara luas.
2.      Nafsi Lawwamah.
           
       Bukti Nafsi lawwamah dapat di pakai untuk sepanjang zaman, tapi bukti pada Qiyamat khusus ini hanya di pakai untuk orang-orang pada saat itu saja, karena dalam kenyataannya bahwa pada umumnya surat tersebut menunjukkan untuk zaman sekarang, apa lagi kalau di tunjang dengan hadist-hadist rosul yang mengatakan “bahwa ummat yang terbaik itu adalah ummat setelahnya dan setelahnya” begitu pula kalau kita melihat ayat (Q.S 24 : 35) yang menyatakan bahwa cahaya itu akan turun di zaman ketika orang sudah mengunakan lampu neon atau bohlam, dalam satu segi nafsi lawwamah mempunyai arti khusus pada zaman sekarang ini, karena dalam ilmu kerohanian dizaman sekarang ini sudah jauh lebih berkembang dari sebelumnya,sehingga nafsi lawwamah yaitu perasaan yang menegur dari dalam dapat di rasakan lebih baik pada zaman sekarang ini, tatkala buku-buku tentang sifat baik dan jahat telah banyak di tulis, ini adalah zaman di mana bukti-bukti dapat di pergunakan dengan efektif, bahwa pikiran dan hati orang-orang mulai memiliki rasa dan tersentuh bathin yang menyetujui tindakan-tindakan baik tertentu dan mengutuk tindakan-tindakan jahat tertentu, tanpa mengupas lebih lanjut apa yang di sebut baik dan jahat, jika kita menimbang dari fakta dan kenyataan tentang rasa itu maka kita dapat membenarkan bahwa manusia sebenarnya tunduk kepada beberapa hokum Allah yang dari padanya manusia tidak dapat melepaskan diri sama sekali, walau terkadang hal tersebut suka di tutupi oleh perannya nafsu yang lahir dari pikiran dan hati, dan rasa itu adalah kenyataan hidup yang kita jalani, ia akan menjadi bukti yang kuat tentang adanya Qiyamat dan hari setelah mati,karena kebanyakan manusia merasa takut ketika di tanya siapkah anda untuk mati hari ini atau esok ? kenyataan dari rasa itu membuktikan adanya nafsi lawwamah dan kesadaran diri yang masih jauh dari Allah, sehingga dirinya masih memiliki keraguan dan ketakutan akan mati dan adanya kehidupan setelah mati, karena jika tidak kenapa fitrah manusia memiliki penyesalan dalam beberapa hal? Sedangkan dalam hal-hal lain ia mencoba yang lebih baik dari itu.
            Qiyamat sebagai hari kebangkitan kembali setelah mati di tunjang dengan berbagai bukti nyata yang terjadi di dalam kehidupan ini, dimana banyak orang yang hidup raganya tapi mati jiwanya, mati rasanya, kerana terbukti ia tega melakukan hal-hal yang semena-mena dan berbuat sesuka hatinya,maka nabi Ahmad(Muhammad) pun menjelaskan tentang itu sebelumnya, bahwa islam akan mengalami kematian secara Ruh dan akan tercerai berai menjadi lebih dari 73 golongan, karena campur tangan akal pikiran dalam memaknai ayat- ayat Al-qur’an sehingga ia menyimpang dari kebenaran yang sejati(haqiqat), contohnya saja ketika seseorang yang mengaku dirinya beragama islam ditanya tentang keyakinannya kepada Allah melalu perantara kitab sucinya; “yakinkah anda kalau Al-qur’an itu kata-kata Allah atau kalamullah ?maka mereka pun menjawab ; ya tentu saja kami yakin itu kalamullah,maka saya pun kembali bertanya lagi kepada mereka; coba terangkan arti kata-kata dalam surat Al-fatihah ini;“ihdinas sirotol mustaqim”apa artinya itu ? dan mereka pun kembali mejawab ; “itu artinya adalah tunjuki kami ke jalan yang lurus” dan saya pun kembali berkata kepada mereka, cobalah kalian renungkan kembali sebelum menyakini itu sebagai kalamullah atau kata-kata Allah, karena kata Kami atau pemohonan seperti itu bukanlah kata-kata Allah kepada manusia tapi sebaliknya itu merupakan kata-kata manusia kepada Allah, karena Allah tidak mungkin memohon atau mengeluh kepada manusia, dan meminta manusia untuk menunjuki jalanNya,dan memohon atau mengeluh itu adalah kata-kata manusia yang lemah dan sadar akan kelemahan dirinya.
             Tentunya pernyataan saya diatas akan sedikit menguncang perasaan bathin anda yang sudah memutlakkan suatu kebenaran dengan pikiran dan hati anda, dan guncangan dalam diri itulah qiyamat yang sesungguhnya,namun bagi mereka yang selalu bersyukur dan selalu terbuka dengan pemahaman baru maka Allah akan memberikan kemurahan kepadanya karena Allah Al-Mujaddid dan bagi orang-orang yang mengikuti pembaruan dariNya maka dia akan menyadarinya bahwa sesungguhnya Nabi Ahmad (Muhammad) pun pernah melarang ummatnya untuk menjadi Ahli kitab,karena kebanyakan dari ahli kitab itu syirik dan kafir,dan mereka tidak menyadari akan dirinya sendiri, sehingga seringkali menuduhkan Ahli Kitab itu kepada orang lain, maka Nabi pun menjelaskan untuk yakin kepada yang Ghaib karena sesungguhnya keyakinan dan ketidak raguannya diri kita kepada Allah yang ghaib itulah kitab dalam diri kita yang sebenarnya (Q.S 2 : 2).

No comments:

Post a Comment