Tuesday, September 6, 2011

Dua Cara Pembaharuan (Buku Qiyamat Bab 1)

Dua Cara Pembaharuan

     

       Prinsip lainnya yang diketahui bekerja di dunia ini adalah bahwa pembaruan terjadi dengan jalan peperangan atau kekerasan dan penggantian secara damai, yaitu suatu bentuk pikiran-pikiran baru yang menarik minat manusia, awalnya ia akan diperbincangkan sering dengan cara yang hangat dan kemudian ia dapat di terima.Umpamanya ada suatu waktu bila mana di percaya kalau bumi itu rata, bahkan pada massa sekarang pun ada yang masih percaya kalau bumi itu rata,dan sebab-sebab itu terjadi karena mereka meyakini atau mengimani suatu ilmu yang masih di pandang sebelah mata tanpa melihat bukti-bukti yang tersirat di alam nyata, yaitu suatu ilmu yang tertulis dalam kitab tanpa men-tabayun-i atau membuktikannya dengan kenyataan hidup, di kalangan orang-orang islam sendiri tentunya terdapa pendapat umum bahwa bumi itu bundar, tetapi orang-orang eropa waktu dulu memiliki pendapat yang berbeda, kemudian ketika kenyataan bundarnya bumi itu tampil ke muka lewat cendikiwan-cendikiawan muslim, maka orang-orang eropa kala itu dengan tegas menolak teori tersebut, ketika colombus hendak mencari Amerika maka ia mencomot pikiran tersebut ketika ia berhubungan dengan orang-orang islam yang singgah di karabia kala itu,colombus belajar dari seorang ulama islam yang bernama Kaharudin Barbarosa yang menjadi murid dari Muhyidin Ibnu Arabi, mungkin anda pernah melihat sebuah film produksi Hollywood yang berjudul “Pirates Of Caribbean”, dalam film tersebut ada seorang tokoh bajak laut yang berpakaian ala timur tengah, di sebutkan dalam film tersebut sebagai kapten “jack sparrow” padahal ia sebenarnya bukanlah penjahat atau bajak laut seperti yang di sangka oleh orang orang eropa kala itu, karena jack sparrow itu sebenarnya adalah kaharudin barbarosa yang menjadi guru dari colombus, namun dalam cerita dan sejarah tersebut kaharudin di jadikan sebagai sosok penjahat karena kaharudin barbarosa tersebut membawa suatu kabar baru yang bertolak belakang dengan apa yang di yakini masyarakat eropa kala itu, tapi itu menunjukan kepada kita dan menjadi bukti bagi kita bahwa islam itu memiliki kemajuan ilmu yang lebih dulu berkembang dari pada orang-orang eropa kala itu, terbukti kala itu orang islam telah berlabuh ke karabia sebelum orang-orang spanyol bisa berlabuh ke Negara lain.
        Berdasarkan dari pengalaman Syekh Muhyidin Ibnu Arabi ini, yang telah di tuliskan dalam buku-bukunya bahwa di seberang lautan yang bertentangan dengan spanyol terdapat suatu daratan negeri yang luas dan subur, dan oleh karena pikiran tentang bundarnya bumi ini telah tersebuar luas di kalangan cendikiawan islam, maka kaharudin barbarosa atau yang berperan sebagai jack sparrow dalam film pirates of Caribbean ini meyakini, bahwa yang di maksud kasyaf-kasyaf wali tersebut adalah india, dan ketika colombus mendengar kabar tersebut maka ia di bakar keinginan yang akhirnya menjadi obsesi baginya untuk mencari jalan laut menuju india, oleh karena ia tidak memiliki dana yang cukup untuk membiayai misinya tersebut, maka colombus pun mengemukakan pendapatnya kepada raja dan ia berhasil meyakinkan beberapa pembesar istana bahkan ratunya sendiri sehingga mereka percaya kepadanya, tetapi ketika raja memanggil penasihat-penasihatnya dalam siding maka wakil dari paus menertawakan pikiran tentang bundarnya bumi sebagai suatu hal yang sangat gila, bahkan anti agama, dan semua itu di sebabkan karena mereka masih meyakini keterangan dari kitab injil yang mengatakan bahwa bumi itu rata seperti sebuah hamparan sejadah,terlebih ketika mereka tahu bahwa konsep pemikiran tersebut datangnya dari cendikiawan muslim, maka pendeta itu membuat suatu pidato yang sangat hebat; “Colombus sudah benar-benar gila, atau mungkin ia ingin mempermainkan kita semua, kalau benar bumi itu bundar, maka india itu terletak pada sisi dunia yang terbalik, dan ini berarti orang-orang pada sisi dunia itu tergantung di udara ke bawah, ia ingin kita percaya bahwa ada bagian-bagian bumi di mana pohon tumbuh di urat-urat bumi dan yang tergantung di udara ke bawah, di mana hujan tidak jatuh ke bawah melainkan muncrat ke atas, di mana matahari tidak muncul ke atas bumi melainkan turun jauh ke bawah bumi”, Rohaniawan it uterus menerus mengucapkan pikiran-pikirannya yang bodoh dan picik dengan cara yang demikian dramatis, sehingga menghanyutkan siding kedalam suatu pendapat bahwa colombus adalah penipu,dan tidak perlu diberikan bantuan keuangan kepadanya,sehingga untuk beberapa waktu lamanya rencana tersebut terlantar, sampai akhirnya sang ratu memperoleh cara untuk menyumbang dari penghasilannya sendiri,maka benua baru pun akhirnya di temukan,di mana spanyol kala itu memperoleh faedah yang yang sangat besar dari penemuan colombus tersebut.
         Pendeknya dulu ada suatu massa di mana orang-orang yang berpendidikan baik dan terpelajar sekali pun tertawa terhadap teori bundarnya bumi,tetapi kini anak-anak kecil di sekolah dasar pun bisa mengungkapkan alasan demi alasan untuk membuktikan bahwa bumi itu memang bundar seperti bola, jadi ada hal-hal yang memerlukan waktu dan pengorbanan yang cukup besar untuk menjadi popular di dunia ini, kadang-kadang hal tersebut mengantikan hal lama secara menyeluruh, akan tetapi sering kali hal tersebut tidak mengantikannya secara total,setelah memperoleh tempat baginya maka hal-hal tersebut mulai hidup bersama yang lainnya, umpamanya saja kita bisa lihat alat pengangkut dengan tenaga mesin ada bersama alat pengangkut lama, ketika alat angkut atau alat transportasi kereta api mula-mula di pakai di inggris, maka orang-orang kala itu sering kali merebahkan dirinya di rel kereta api,dan bersumpah mereka lebih baik mati dari pada membiarkan alat angkut baru itu di pergunakan sebagai alat angkutan umum, tetapi tidak lama kemudian alat angkut kereta api tersebut berkembang menjadi suatu jaringan yang luas.
        Ketika telepon mula-mula di masukan ke Mekkah, banyak orang-orang arab yang fanatik terhadap Agama yang menganggap bahwa syetan telah di bawa masuk ke dalam negeri, dan Ibnu Saud kala itu mulai tidak di sukai, sehingga semangat pemberontakan mulai bergejolak di dalam tentaranya, ketika Ibnu Saud mulai menyadari keseriusan hal tersebut dan menyelesaikannya dengan tegas, dia bertanya mengapa mereka menyebutnya “benda syetan” ? jawaban yang di terima ialah; “apalagi kalau bukan begitu”? seseorang yang duduk bermil-mil jauhnya di seberang gurun pasir di Jeddah berkata tentang sesuatu, dan suaranya sampai di Mekkah, bagaimana hal tersebut bisa terjadi kalau bukan perbuatan sulap atau sihir dari syetan ? untuk menjawan pertanyaan ini dan memberikan penerangan kepada mereka yang sama sekali tidak berpendidikan yang tidak mengetahui apa-apa tentang pendidikan ilmu pengetahuan modern bukanlah suatu pekerjaan yang mudah.
         Tetapi untunglah tampil seorang syekh arab yang bijak untuk membantu raja saud keluar dari keadaan yang sulit tersebut, dia lalu memberikan telepon itu kepada syekh yang mengemukakan pendapat bahwa ada syetan yang bicara lewat telepon itu, sedangkan ia sendiri memegang pesawat telepon pada ujung yang lain,melalui telepon itu lalu syekh itu bertanya; “apakah betul menurut hadist-hadist saheh bahwa syetan selalu lari dari tempat di mana di ucapkan kata la haula ? maka jawaban yang di terima ialah; “bahwa memang betul demikian”taruhlah seseorang meyangkal kebenaran hadist tersebut, apa pendapat tuan tentang orang yang demikian ? maka jawaban di terima bahwa orang yang demiakian itu adalah kafir,lalu syekh itu berkata; “Nah sekarang dengarkanlah secara seksama, karena aku akan mengucapkan la haula, dan katakan kepadaku apa suaraku bisa terdengar dengan jelas oleh tuan ? ketika kalimat la haula telah diterima dengan jelas oleh si penerima panggilan telepon, maka syekh itu kembali berkata; “Tuan lihatlah bukan syetan yang membawa suara saya melalui pesawat tersebut, karena jika itu adalah syetan maka ia akan lari dari tempat tersebut dan tidak akan membawanya pada ala penerima pada ujung yang lain.
          Ringkasnya di dunia ini ada banyak pembaruan-pembaruan yang mula-mula ia di tentang orang-orang, tapi berangsur-angsur ia mulai berdiri teguh dan dan memiliki tempat tersendiri di antara tertib yang ada, itulah contoh kecil dari pembaruan ilmu pengetahuan technology yang berguna bagi kehidupan manusia di dunia, maka kejadian tersebut bisa pula di katakan qiyamat, yaitu suatu pembaruan yang terjadi kepada manusia atas kuasa Allah yang di titipkan kepadanya, karena pada dasarnya semua ilmu itu adalah milikNya yang di kuasakan oleh Allah kepada manusia, itulah makna qiyamat sugro atau qiyamat kecil yang sangat berguna untuk kebutuhan manusia di dunia, maka penulis menyebut itu sebagai “qiyamat ruhani” yaitu suatu pembaruan yang mengubah cara berpikir manusia, maka lihatlah bukti ayatnya dalam Al-qur’an yang menunjukan bahwa qiyamat itu adalah suatu pembaruan untuk semua makhluk ciptaan-Nya, dalam Al-qur’an surat Al-Qiyamah 75 ayat 1 sampai 12 ;
    
  Tidak di ragukan lagi bahwa qiyamat segera datang, maka tidak di ragukan lagi pada saat itu akan banyak manusia yang mencela (Nafsu Lawwamah), maka apakah manusia mengira mereka Allah tidak akan menyatukan lagi manusia yang sudah tercerai berai?karena perpecahan golongan agama dan perbedaan pendapat, bahkan Allah mampu menyatukan  jari jemarinya sekali pun (terbukti dengan penemuan fosil kapal Nabi Nuh yang di temukan di gunung Ararat-rusia), itu sebagai peringatan kepada manusia, akan tetapi manusia masih tetap saja suka melakukan maksiat, mereka berkata, kapankah qiyamat itu datang ?yaitu ketika mata terbelalak, yaitu suatu massa ketika pandangan manusia mulai terbuka dan luas, dan qiyamat itu adalah suatu cara bagi Allah untuk memperbaharui Alam pikiran Manusia agar menjadi lebih baik, dan bulan pun mulai meredup cahayanya, di mana bulan yang di maksud dalama ayat tersebut adalah pemerintahan yang mulai kehilangan wibawanya, mereka berkata, lalu kemanakah kami harus berlindung ?Sesungguhnya tidak ada tempat berlindung dan tempat kembali kecuali kepada Allah. Dan Allah menjawab semua itu dengan di turunkannya kembali cahaya Allah yang akan turun di zaman modern ini, yaitu di zaman ketika semua mata manusia terbelalak, ini di abadikan dalam Q.S 24:35 ;
     
    Ayat tersebut di atas menunjukan kepada kita bahwa qiyamat itu bukanlah kematian atau kehancuran seluruh kehidupan manusia, tetapi ayat tersebut justru menunjukan kepada manusia tentang suatu kebangkitan baru dalam dunia pengetahuan, karena dalam surat tersebut banyak manusia yang mencela (nafsu lawwamah), itu artinya banyak  manusia yang masih hidup ketika qiyamat itu terjadi, dan tentunya ayat tersebut bukan di tujukan untuk orang-orang yang telah mati, karena orang yang telah mati tidak akan membutuhkan alasan tersebut dan petunjuk ayat tersebut, surat qiyamah itu di tujukan untuk manusia yang masih hidup untuk menjadi petunjuk bagi jiwanya yang mati,dan kalau kita memperhatikan kenyataan hidup ini maka kita akan melihat begitu banyak manusia yang hidup namun jiwa dan rasanya mati, buktinya masih banyak manusia yang kurang peduli terhadap manusia lainnya ketika terjadi musibah, maka dengan banyaknya bencana alam yang terjadi akhir-akhir ini akan menjadi petunjuk kepada manusia agar sadar diri dan kembali mengingat Allah dan peduli terhadap sesama manusia yang sedang di landa musibah.
        Akhirnya kita dapat menyimpulkan dengan sendiri bahwa sesungguhnya Allah tidak mungkin menghancurkan manusia dan alam semesta sebelum memberikan kabar gembira terlebih dahulu, dan diantara tanda-tanda qiyamat tersebut dikatakan dalam suratnya bahwa sebelum qiyamat atau kehancuran bagi alam semesta itu benar-benar terjadi, maka Allah akan menurunkan terlebih dahulu utusanNya untuk memberi kabar gembira dan memberi peringatan kepada manusia, maka qiyamat itu akan menjadi kabar gembira bagi orang yang beriman karena ia akan bertemu kembali dengan utusan Allah yang di sebut Imam Mahdi atau Nabi Isa dalam versi Agama Kristen, namun bagi orang-orang yang tidak mengimani berita tersebut maka ia akan di landa ketakutan dan diberi peringatan dengan adanya bencana alam yang menimpa, artinya qiyamat tersebut ada yang perannya di ambil lansung oleh Allah yang mengatur seluruh alam dan manusia, namun ada pula ayat yang menunjukan peran manusia yang menjadi UtusanNya untuk memberi peringatan dan kabar gembira,tapi intinya qiyamat yang di maksud dalam Al-qur’an surat qiyamat itu justru adalah qiyamat yang perannya harus di pegang oleh manusia, karena pada dasarnya semua alam semesta dan segala isinya telah di kuasakan oleh Allah kepada manusia, malah justru kerusakan dan kehancuran yang terjadi pada alam ini terjadi akibat dari tangan manusia itu sendiri yang senang melakukan kerusakan dan perbuatan maksiat.
          Dalam ayat lain Allah mengatakan bahwa ketika Allah menitipkan Amanah kepada bumi maka bumi pun goncang ganjing dan mengeluarkan gempa, lalu Allah menurunkan Amanah itu kepada gunung tapi gunung pun meletus, langit pun runtuh dan laut pun meluap banjir, lalu oleh sebab apakah bencana Alam itu bisa terjadi ?dan semua itu tentunya karena Amanah tersebut masih di pegang oleh manusia yang lebih suka berbuat maksiat dan mendholimi dirinya sendiri, maka Allah lebih tahu apa yang tidak kamu ketahui,dan Akulah yang berkehendak,dari kutipan ayat tersebut maka kita tentunya dapat menyimpulkan bahwa bencana apa pun yang terjadi di alam ini adalah akibat dari ulah manusia itu sendiri yang tidak memegang amanah dengan benar,sehingga kehancuran yang terjadi pada alam itu sendiri adalah akibat dari kehancuran moral dan akhlak manusianya maka bencana tersebut adalah suatu pertanda kepada manusia agar lebih mawas diri,dan suatu pertanda agar manusia beriman kepada Allah yang akan kembali menurunkan utusan, keran Allah lebih mengetahui apa yang tidak di ketahui manusia dan Allah adalah pembaru atau Mujaddid yang akan kembali memperbaharui pesan lama dan mengutus kembali utusan baru,dan kalimat yang mengatakan Akulah yang berkehendak dalam setiap ayat yang disampaikanNya menunjukan bahwa apa pun hal yang tidak mungkin bagi manusia itu bisa menjadi mungkin bagi Allah,seperti dalam pandangan pola pikir ummat islam yang menganggap suatu hal yang tidak mungkin dan mustahil jika seandainya Allah kembali mengutus utusanNya,karena mereka telah meyakini bahwa Nabi Ahmad atau Muhammad itu adalah Nabi terakhir yang di turunkan Allah, padahal maksud dari kata Nabi terakhir itu adalah Nabi yang terakhir membawa pesan syariat, atau syariat terakhir yang di turunkan Allah di dunia ini,dan penulis pun menyatakan bahwa ayat itu benar,dan memang begitulah adanya, bahwa syariat terakhir di dunia ini adalah syariat yang di bawa oleh Nabi Ahmad atau Muhammad, namun dalam keterangan lain Nabi Ahmad mengatakan bahwa Imam Mahdi itu bukanlah Nabi sepertiku, dia tidak membawa kabar seperti aku dan dia adalah Imam yang tersembunyi yang tidak akan dikenal pada massa hidupnya,ia membawa kabar baru untuk semua manusia, yaitu cahaya di atas cahaya atau haqiqat, jadi bedanya Nabi atau rosul dengan Imam Mahdi adalah setiap Nabi atau rosul membawa pesan syariat sesuai dengan karakter zaman dan kultur budayanya, sedangkan Imam Mahdi tersebut membuka suatu mihrab baru dalam peribadatan manusia yang berbeda dengan apa yang di sampaikan Nabi Ahmad atau Muhammad, maka dikatakan kalau Imam Mahdi itu bukan Nabi atau Rosul tapi ia adalah Imam atau bapaknya semua manusia, yang akan di turunkan Allah sebelum terjadinya qiyamat besar yang menghancurkan alam semesta ini.
          Setiap Utusan Allah dari sejak permulaan Adam sampai yang terakhir yang bernama Ahmad (Muhammad), selalu membawa suatu pesan yang di sebut syariat, namun di antara para Nabi atau utusan tersebut tidak ada seorang pun yang berani mengatakan bahwa pesan yang disampaikannya itu adalah pesan haqiqat, maka semua itu menunjukan bahwa pada waktu diturunkan para Nabi tersebut massa berlakunya akan segera berakhir ketika ada pembawa pesan baru yang membawa Haqiqat namun seperti yang tadi di katakan dalam contoh qiyamat yang berpungsi sebagai pembaruan yang berguna bagi kehidupan manusia didunia,bahwa adakalanya alat angkut tradisional masih bisa dipakai bersama-sama dengan alat angkut modern,namun jelaslah bahwa kemajuan suatu bangsa dan bisa disebut sebagai masyarakat modern apabila ia mampu membuka diri dan menerima wawasan baru dalam hidupnya,karena seperti yang pernah dikatakan oleh hanneman Samuel yaitu seorang pakar sosiologi Indonesia yang menjadi guru besar di U.I dan pernah menulis buku tentang ilmu sosial Indonesia mengatakan bahwa secara menyeluruh rakyat Indonesia itu terdiri dari masyarakat tradisional,dan ciri-ciri Masyarakat Tradisional tersebut bisa kita lihat dari cara berpikirnya yang masih picik, tertutup, dan percaya takhayul, berbeda dengan masyarakat modern yang lebih terbuka,inovatif,demokratis,dan merupakan tahapan yang lebih unggul dari masyarakat Tradisional, sehingga pola pikir dalam ber-agama pun hanya mengikuti tradisi yang sudah tersebar luas dalam kalangan ummat yang beragama islam, sehingga penomena yang pernah terjadi pada masyarakat eropa yang menolak pembaruan wawasan yang pernah disampaikan oleh cendikiawan islam pada massa lampau akan menjadi hal yang sebaliknya dalam dunia islam yang ada pada saat ini, karena yang tersisa dari peradaban dan kemajuan islam yang pernah berjaya di massa lampau telah pudar dan berakhir ketika ummat islamnya itu sendiri yang berangsur-angsur mengalami kemunduran dari cara berpikirnya, sehingga yang tersisa saat ini hanyalah tradisi yang diwariskan oleh nenek moyangnya, dan hampir seratus persen dari ummat islam yang ada di Indonesia itu mengikuti tradisi nenek moyangnya dimasa lampau,sehingga mungkin qiyamat itu sendiri untuk saat ini akan melanda ummat islam dan menguncang alam pikiran ummat islam yang belum mampu menerima wawasan baru dan pembaruan baru yang di turunkan Allah kepada manusia,dimana kala itu orang islam yang mampu mengoncang alam pikiran orang eropa dan orang-orang islam yang mampu membuka suatu wawasan baru bagi orang eropa, namun kenyataan itu akan menjadi sebaliknya untuk ummat islam saat ini, karena ummat yang beragama islam untuk saat ini tidak lebih dari masyarakat tradisional yang hanya menyisakan tradisi-tradisinya saja.
         Ringkasnya qiyamat atau kehancuran yang terjadi pada alam semesta ini adalah akibat dari rusaknya moral pada diri manusia, maka pada saat itulah Allah akan kembali untuk membangkitkan kesadaran diri manusia melalui utusannya yang baru, sebagai suatu pembaruan bagi akhlak-akhlak manusia yang mulai rusak, dan seperti yang pernah di katakan oleh rosul-rosul terdahulu bahwa penyakit yang paling bahaya dari diri manusia itu bukanlah penyakit pisik yang dideritanya,tapi penyakit mental yang ada dalam dirinya, karena orang yang terkena penyakit pisik biasanya dirinya sadar akan sakitnya tersebut, bahkan dirinya akan menyadari sakit tersebut sebelum dokter mengetahuinya,bahkan dokter pun menganalisa sakitnya tersebut berdasarkan keluhan yang disampaikan oleh pasien yang menderita sakit pisik tersebut, namun bedanya kalau penyakit mental tersebut adalah karena orang yang terkena penyakit mental biasanya ia tidak akan menyadari penyakitnya tersebut dan imbasnya akan sangat berpengaruh kepada orang lain dan alam ini sehingga ia melakukan kerusakan,dan diantara seratus orang yang dinyatakan sehat secara pisik paling hanya tiga atau lima orang yang benar-benar sehat secara mental, maka suatu hal yang sangat berbahaya dalam penyakit mental itu adalah, karena penyakit mental itu akan mampu mempengaruhi jutaan orang lainnya sehingga ia terjerumus ke dalamnya, terjadinya banyak peperangan dan pertumpahan darah di muka bumi ini pun terjadi akibat dari seseorang yang berpenyakit mental yang mempengaruhi jutaan orang lainnya yang berada dibawah kekuasaannya, sehingga di sanalah Allah merasa perlu memperbaharui akhlak ciptaanNya dengan mengutus utusannya yang baru di setiap abad baru dalam kehidupan manusia,namun ketika utusan baru Allah itu turun ada pula manusia yang masih mempertahankan budaya lamanya, seperti ketika Nabi Isa turun dan membawa pesan baru untuk menganti pesan lama yang pernah di bawa oleh Nabi Musa, namun orang-orang yahudi kala itu masih mempertahankan tradisi lamanya,begitu pun ketika Nabi Ahmad atau Muhammad kembali di utus sebagai utusan baru, maka kita akan melihat kenyataan dalam hidup ini bahwa orang-orang nasrani atau Kristen masih mempertahankan tradisinya dan masih memuja Nabi Isa sebagai anak Tuhan, begitu pun ketika Imam Mahdi turun maka Nabi Ahmad (Muhammad) pun menjelaskan bahwa Imam Mahdi itu akan turun di zaman ketika ummat islam terpecah belah menjadi lebih dari tujuh puluh dua golongan, dan Imam Mahdi itu akan turun di massa ketika banyak orang yang meniru seperti aku, atau banyak orang yang mengaku-ngaku Nabi tapi masih bertahan dengan tradisiku, artinya bahwa ketika Imam Mahdi itu turun, banyak manusia yang tidak akan mengetahui kalau itu adalah Imam Mahdi yang di utus Allah dengan membawa pesan baru, dan semua itu di sebabkan oleh pikiran-pikirannya yang masih picik dan tertutup,dan masih mempertahankan tradisi lamanya sehingga akan sangat sulit baginya menerima suatu wawasan baru yang berada di luar tradisi atau kebiasaan yang dipahaminya, seperti orang kristen yang tidak akan menerima begitu saja apabila di katakan kepada mereka bahwa Nabi Isa itu sebenarnya memiliki ayah yang bernama yusuf, tapi itu menjadi suatu penomena yang menyedihkan karena tradisi nasrani tersebut ternyata juga diyakini oleh orang-orang islam saat ini, padahal dengan terang Nabi pun pernah membantah tradisi itu dengan surat Al-ikhlas yang menyatakan bahwa Allah tidak memiliki anak atau di peranakan,walau pun dikatakan bahwa bumi itu diciptakan dalam enam massa untuk menunjukan bahwa segala apa yang ada didunia ini memiliki suatu proses yang harus dilalui sebelum ia menjadi sesuatu,namun tetap saja tradisi itu lebih mengakar kuat didalam diri, dan dalih mereka yang masih tetap meyakini Nabi Isa itu tanpa ayah adalah suatu dalih atau alasan yang disebakan oleh cara berpikirnya yang masih picik dan tertutup dan pada dasarnya ia masih mempercayai takhayul, maka itulah penomena masyarakat tradisional yang ada dalam dunia modern saat ini, padahal dengan terang Nabi menjelaskan bahwa segala yang di ciptakan Allah itu memiliki proses dan berasal dari pasangan-pasangan sehingga ia bisa menjadi ada, seperti ada bumi dan langit,dan kenapa Allah tidak menciptakan alam dalam satu detik saja, karena Allah Maha kuasa untuk melakukan itu ? Maka seharusnya ayat tersebut sudah bisa menjadi petunjuk bagi orang-orang berpikir sehat, maka dalam kenyataan hidup ini kita bisa menyaksikan dan kita tidak dapat memungkiri bahwa ternyata masih banyak manusia yang cara berpikirnya masih terpengaruh oleh tradisi atau kebiasaan.
         Tidak ada niat sedikit pun dari penulis untuk menghina keyakinan yang di miliki oleh para pembaca sekalian, tapi di sini penulis hanya ingin membuat suatu paradigma berpikir ummat islam agar lebih maju dan unggul dari pada ummat-ummat lainnya, sehingga ia dapat kembali meraih prestasi yang pernah di capainya di masa lalu, tapi dalam kenyataan yang kita hadapi saat ini, kita tidak dapat memungkiri bahwa qiyamat itu benar-benar mengoncangkan alam semesta dan alam pikiran manusia, bagi orang yang beriman maka ia akan mengimani bahwa terjadinya bencana alam itu adalah suatu pertanda dari alam yang menyambut kedatangan utusan Allah yang baru, namun bagi orang yang masih di liputi rasa syirik di dalam dirinya, maka alam pikirannya akan di goncang oleh rasa was-was dan bimbang yang selalu menghantuinya, bahkan mereka masih bertanya-tanya dalam hatinya, apakah mungkin Allah kembali menurunkan utusanNya ? mereka itulah orang-orang yang masih mengkultuskan manusia dan masih menduakan Allah dengan makhluk ciptaanNya, walau pun dalam (Q.S 3:80) di jelaskan oleh Nabi yang melarang ummat islam untuk mengkultuskan Nabi-Nabi, tapi rupanya ayat tersebut tidak akan menjadi petunjuk bagi orang-orang yang masih senang berbuat maksiat, dan ayat tersebut tidak akan menjadi petunjuk bagi orang-orang yang masih mempertahankan tradisinya, itulah makna qiyamat yang sebenarnya,dimana qiyamat itu akan mengoncangkan alam pikiran dan hatinya, sehingga ia akan di landa kebingungan dan kebimbangan yang sangat dahsyat (Q.S 75:10), maka penulis menyimpulkan bahwa kehancuran yang terjadi pada alam itu sendiri akibat dari rusaknya moral manusia dan rusaknya amanah Allah yang pernah di sampaikan oleh rosul, karena kalaulah amanah yang di turunkan Allah melalui perantara rosul itu benar-benar sampai kepada ummat sekarang dengan benar,tentunya tidak akan terjadi banyaknya perpecahan dalam tubuh islam dan tidak mungkin terjadi kehancuran di alam semesta ini, maka di situlah kita harus lebih mengkaji diri (iqro) dari pada menyalahkan orang lain, dan akibat penyakit mental itu akan melahirkan kesombongan-kesombongan pada diri manusia yang meyakininya, dengan mengatakan agamakulah yang paling benar, maka di sinilah perlunya suatu pesan untuk menekankan kembali pesan lama yang sudah terlupakan dan memberi wawasan baru yang belum diketahui sebelumnya,dan tentunya peran tersebut telah diserahkan Allah kepada manusia, sehingga ketika amanah tersebut tidak disampaikan lagi kepada manusia lain maka itu akan menjadi suatu bentuk kedholiman diri kita yang mendapat amanah dari Allah, karena Allah telah sepenuhnya menyerahkan bumi dan segala isinya kepada manusia, maka pesan qiyamat tersebut sudah seharusnya di pegang oleh manusia agar alam semesta ini menjadi aman dan sejahtera.
          Tidak ada niat dari penulis yang di maksudkan untuk mendahului Allah tapi justru sebaliknya, ketika kita tidak mau mengambil resiko dan tidak mau menerima amanah dari Allah maka alam ini akan hancur oleh tangan-tangan mereka yang serakah dan dholim, karena bumi dan segala isinya telah di kuasakan dan telah di amanahkan kepada manusia agar Allah tahu siapa yang Amanah dan beriman kepadaNya, sehingga peran qiyamat tersebut sebenarnya adalah peran yang harus di ambil oleh manusia walau pun sebenarnya manusia tidak memiliki daya kecuali kalau Allah sendiri yang menitipkan daya dan kuasa kepadanya,namun keberanian diri dan  usaha yang dilakukan untuk menerima amanahNya tersebut akan menjadi nilai tersendiri bagi diri kita dan akan mendorong diri kita menuju insan kamil apabila kita mau mengemban Amanah tersebut, namun apabila tidak ada satu pun manusia yang mau menerima Amanah tersebut maka alam pun akan mejadi hancur karenanya,disinilah mengapa Allah memberikan pikiran kepada kita,agar kita bisa paham dan memadukan ayat-ayat Allah yang tersurat (ayat kauliyah) dalam Al-qur’an dengan ayat-ayat Allah yang tersirat (ayat kauniyah) di alam ini, karena dengan terang di jelaskan dalam Al-qur’an bahwa “tidaklah bumi dan alam ini di ciptakan kalau bukan karena Allah mengutus seorang rosul yang memberi kabar gembira dan memberi peringatan kepada segenap manusia, karena haqiqatnya utusan-utusan Allah itu adalah tiang pancangnya bumi dan semesta alam ini,sehingga tanda qiyamat yang terjadi pada alam ini haqiqatnya adalah sambutan alam untuk utusan Allah yang kembali di turunkan di muka bumi ini, karena utusan itu adalah pembawa pesan qiyamat, yang akan membangkitkan kembali jiwa-jiwa manusia yang telah rusak moral dan akhlaknya.
         Kita mungkin telah mengetahui bahwa qiyamat itu terdiri dalam dua tingkatan, yaitu qiyamat syugro dan qiyamat kubro, qiyamat syugro adalah qiyamat kecil sedangkan qiyamat kubro adalah qiyamat besar, seperti yang telah di jelaskan sebelumnya bahwa qiyamat itu adalah suatu pembaruan bagi alam semesta dan alam pikiran manusia, yaitu suatu pembaruan yang menghancurkan alam dan menumbuhkan lagi sesuatu yang baru setelahnya seperti contoh tunas yang tumbuh di atas bangkai pohon yang telah mati, dan karena biasanya setelah bencana alam seperti gunung meletus atau pun banjir, maka setelahnya alam akan menjadi lebih subur karenanya,itulah qiyamat yang terjadi pada alam yang pada dasarnya qiyamat itu adalah suatu pembaruan untuk alam semesta ini agar menjadi lebih baik, begitu pun qiyamat yang terjadi pada alam pikiran manusia adalah suatu pembaruan baru yang membuka wawasan berpikir manusia agar bisa menjadi lebih maju dan berkembang,itulah makna dari ayat yang terkandung dalam surat al-qiyamat yang mengatakan pada hari qiyamat itu semua mata terbelalak, namun sebelum manusia benar-benar bangkit dari kehancuran moralnya maka sang pembawa pesan qiyamat tersebut akan menuai banyak celaan dan makian dari orang-orang yang senang mencela atau nafsu lawwamah, itu sudah menjadi fitrah Allah di mana kebenaran datang maka kebathilan akan hancur, dimana wawasan baru bangkit maka tradisinya yang jahilyah akan hancur seiring waktu,maka pembaruan-pembaruan yang telah di jelaskan sebelumnya adalah suatu contoh untuk menjelaskan makna qiyamat syugro yang sebenarnya,yaitu kebangkitan-kebangkitan kecil yang sifatnya tidak menyeluruh, walau pun pada awalnya ia akan menuai banyak celaan dari mereka yang masih mempertahankan tradisinya tapi pada akhirnya kebangkitan wawasan kecil tersebut akan menempati tempatnya sendiri bersama tradisi-tradisi lama yang masih di pertahankan, qiyamat syugro seperti itu di sebut Evolusi yaitu suatu pembaruan yang akan terjadi dengan jalan perdamaian, sehingga ia tidak akan menimbulkan peperangan dan pertumpahan darah,sedangkan qiyamat kubro atau qiyamat besar adalah suatu pembaruan yang akan menimbulkan peperangan dan pertumpahan darah itu di sebut inqilab dalam bahasa arab, dan di sebut Revolusi dalam bahasa yang universal, dalam hal ini maka semakin jelaslah bagi kita bahwa kehancuran yang terjadi pada alam dan moral manusia, adalah tanggung jawab manusia, namun dibalik semua itu ada peran Allah yang mengatur semua ciptaanNya,tapi kita akan di sebut manusia yang apriori atau manusia yang tidak peduli terhadap Amanah Allah apabila kita membiarkan Amanah yang sudah di berikan Allah kepada manusia di biarkan terlantar begitu saja tanpa kita mau menghiraukan amanah tersebut, karena kepasrahan kita kepada Allah itu bukanlah berarti kita diam dan tidak mau berusaha untuk mewujudkan amanah Allah tersebut, namun kepasrahan yang di maksud adalah kerja keras dan perjuangan yang di lakukan manusia untuk mewujudkan Amanah Allah yang telah di kuasakan sepenuhnya kepada manusia, maka mereka yang beriman akan tegas dan berani untuk mengambil Amanah tersebut, sehingga di sini penulis mengatakan bahwa Nabi-Nabi itu sebenaranya adalah panitia hari qiyamat, mereka adalah pembaru (mujaddid) di masanya, mereka membangkitkan kesadaran manusia yang sedang di landa kehancuran moral karena tradisi jahiliyah, akankah kita hanya tinggal diam dan menonton saja melihat segala bentuk tradisi jahiliyah yang di lakukan manusia yang mendholimi dirinya sendiri ? maka dengan semangat yang di kuasakan Allah kepada diri kita marilah kita bangkit dari kehancuran dan tadisi jahiliyah, tradisi yang telah menghancurkan moral bangsa ini, dan tradisi yang telah terbiasa dalam kedholiman dan kebodohan, maka mulailah kita peduli kepada kebenaran dan mari kita sama-sama bangun suatu tertib baru, yaitu suatu pembaruan untuk menghancurkan tradisi jahiliyah, dirikanlah sholat, dirikanlah sholaturahmi ini, ikatlah ia dalam ikatan yang kuat dan selalu bersama-sama dengan mereka yang di beri Amanah Allah kepadanya.

No comments:

Post a Comment