Tuesday, September 6, 2011

Pembicaraan Lebih Lanjut tentang Peradaban (buku Qiyamat Bab 3)

Bagian Ketiga
Pembicaraan Lebih  Lanjut Tentang Kelima Bentuk Gerakan Sekular Besar

 



         
      Oleh karena peradaban Aria di dirikan atas bentuk ideology tentang superioritas dan kekuasaan ras,maka ia tidak mampu untuk mendirikan sistem kemaharajaan,sekali pun telah mampu melakukan ekspansi yang besar, juga karena adanya ideology tentang bangsa superioritas tersebut, tapi ia tidak mampu menciptakan suatu tingkat kesetiaan dan persatuan yang menjadi cirri khas dari kebudayaan iran lama, tapi kejayaan dan kemajuan dari kemaharajaan roma malah sebaliknya yang merupakan suatu kontras yang menarik, karena prinsip-prinsip politiknya adalah demikian halnya, sehingga setelah ia mampu menaklukan suatu khaum ia mampu melakukan hubungan yang baik dengan mereka, oleh karena itu ia melalui suatu Evolusi yang tetap, dan malahan ia melahirkan teori Evolusi itu sendiri.
          Peradaban Iran meletakkan pondasi bagi suatu kemaharajaan besar di mana bagian-bagian pada dirinya sendiri adalah bebas, namun tetap tunduk kepada satu kepala,ciri ini di temukan pada semua Negara yang tumbuh di bawah pengaruh peradaban ini, pada khaum iran ideology tentang pemerintahan di dalam pemerintahan lain adalah akibat dari konsep mereka berkena’an dua Tuhan yaitu Ah-riman dan Yazdan.
         Oleh karena kerajaan Babilonia di dasarkan atas matematika dan astronomi sehingga mereka menjadi para ahli di bidang pembangunan, permesinan, dan organisasi, sekali pun budaya ini tampak sebagai budaya yang paling tua,dan sekali pun hanya beberapa saja sisa-sisa peninggalannya yang masih ada, tapi karya menumental mereka sangat mengagumkan.



Jejak-Jejak Peradaban Babilonia Dalam Al-qur’an

        Beberapa cabang dari peradaban ini di sebutkan juga sedikit dalam Al-qur’an yaitu dalam surat Al-fajr 89 ayat 6 sampai 10 :

“Tidakkah engkau memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap haum Aad, yaitu suku iram yang membuat bangunan-bangunan megah yang belum pernah di bangun bangunan seperti itu di negeri mana pun sebelumnya, dan khaum Tsamud yang memotong batu-batu di lembah-lembah dan firaun yang mempunyai bangunan yang besar.
         
      Khaum yang mendirikan peradaban ini adalah khaum ‘Aad dan ‘Aad yang pertama ini adalah pendiri dari peradaban Babilonia, sedangkan ‘Aad yang kemudian adalah suatu khaum yang mendukung peradaban ini pada suatu masa kemudian, khaum yang di kutip di dalam ayat tersebut adalah ‘Aad yang pertama atau pendiri dari peradaban Babilonia, Allah berfirman; Tidaklah kamu ketahui apa yang Allah berikan kepada Kahum ‘Aad ? ‘Aad permulaan yang membangun gedung-gedung yang tinggi sedemikian rupa sehingga tidak ada suatu bangsa pun yang bisa menandinginya kala itu, dan khaum tsamud yaitu suatu cabang dari khaum Aad, mencapai suatu keterampilan yang sangat tinggi dalam seni pahat dan memotong batu, mereka membuat kota demi kota dengan membuat lobang yang jauh ke dalam jantung gunung, dan pada beberapa tempat dengan membuat mahligai-mahligai yang mengagumkan dengan memotong batu granit, dan firaun dari mesir juga adalah salah satu pendukung dari kebudayaan itu juga,ia termasuk golongan yang di katakana Autaad, perkataan ini adalah jamak dari Watd, yang oleh kebanyakan orang di artikan pasak yang di gunakan pada waktu menegakkan tenda-tenda, akan tetapi arti tersebut tidak sesuai dan pas karena ia tidak berkaitan dengan teks sebelumnya, yaitu bangunan-bangunan yang tinggi ke langit-langit seperti gunung-gunung, dalam bahasa arab gunung-gunung di artikan sebagai Autaaddul Ardh, hidung manusia juga di sebut Watad, karena ia menonjol dengan sangat jelas di wajah manusia, suatu sifat yang mencolok dari bangunan-bangunan purba mesir adalah bahwa bangunan-bangunan tersebut mencuat seperti bentuk segitiga pyramid, dengan tidak memberikan perhatian yang begitu banyak kepada keperluannya mengadakan akomodasi seperti terhadap ketinggian yang menconggak, oleh karena itu maka ungkapan “Dzil Autaad” yang di pergunakan di dalam teks ini tampaknya akan lebih tepat bila ia di artikan bagunan-bangunan tinggi yang menjulang keatas seperti gunung.
           Orang-orang yang berkunjung ke mesir mengetahui betapa piramid-piramid tersebut menjulang tinggi secara menakutkan dan betapa herannya orang-orang yang melihatnya dari jauh, karena mereka berpikir bagaimana pembuat-pembuatnya bisa membawa batu-batu yang besar ke tempat yang tinggi itu, pyramid itu begitu tinggi sehingga orang sehat dan kuat saja perlu waktu lama untuk bisa memanjat sampai ke puncaknya, menara yang paling tinggi di dhelhi saja yaitu menara Qutab Sahid Lath tidak dapat menandinginya.
          Dalam teks ini Allah yang Maha Kuasa mengatakan bahwa fir’aun telah membangun bangunan segi tiga yang sangat tinggi dan amat kuat, tapi dalam masa kejayaannya mereka telah menimbulkan perpecahan yang besar, mereka menjadi sangat bangga tapi lihatlah bagaimana akhir sejarahnya, karena pada akhirnya Allah menghancurkan mereka semua.
         Jadi tipe peradaban Babilonia di pusatkan pada pembikinan banguan-bangunan dan observatorium-observatorium tinggi,maka penemuan khaum ‘Aad ini di temukan dalam  bentuk bangunan-bangunan yang luar biasa tingginya, beberapa lamanya para ahli sejarah barat membantah adanya khaum ‘Aad dan mereka berpendapat bahwa dahulu kala tidak ada suatu khaum dengan nama itu, tetapi sejak dua puluh tahun lalu keteka peninggalan khaum ‘Aad ini mulai di gali, mereka terpaksa menerima pandangan bahwa di dalam sejarah memang ada nama suatu khaum yang di sebut khaum ‘Aad, malahan baru-baru ini saya pernah membaca suatu buku yang di tulis oleh sejarawan Kristen di mana ia menulis tentang khaum ‘Aad, “bahwa Al-qur’an banyak bercerita dalam beberapa perkataan dari pada yang dapat di pelajari orang dengan menanamkan diri dalam beratus-ratus halaman buku yang di tulis sejarawan-sejarawan”.

No comments:

Post a Comment