Tuesday, September 6, 2011

Qiyamat Besar Dalam Islam (Bab 5)

Qiyamat Besar Dalam Islam

      
       Seperti yang di katakan dalam muqadimmah atau isi dalam buku ini, bahwa qiyamat itu adalah sebuah pembaruan dari Allah untuk memperbaharui kembali ajaran dan ke-rohanian manusia yang telah menyimpang dari kebenaran setelah di tinggalkan wafat oleh rosulnya maka qiyamat yang di bawa oleh islam di sini dalam arti bahwa pembaruan untuk memperbarui ke-islaman manusia kepada Tuhannya,dimana islam itu sendiri adalah pasrah diri kapada Tuhan, namun dalam kenyataan hidup ini,kita dapat melihat masyarakat yang telah mengubah makna islam menjadi sesuatu yang tidak sesuai dengan makna yang terkandung didalamnya,di mana islam itu seharusnya hanya di serahkan kepada Allah saja, dalam arti pasrah (islam) itu hanya kepada Allah saja, tapi kenyataannya mengatakan islam ini telah menjadi identitas sebuah Agama, maka harga diri dari islam itu sendiri menjadi sesuatu yang sangat rendah karenanya, karena pada dasarnya Agama itu adalah suatu sejarah pencarian Tuhan yang belum mengenal sejatinya Tuhan, sedangkan islam itu adalah suatu penyerahan diri kepada Tuhan dan suatu kontak atau hubungan yang langsung dengan Tuhan, dan islam itu adalah sebuah tekhnik untuk berdialog dengan Tuhan, namun pada kenyataannya islam telah di bawa ke dalam suatu ajaran untuk mengenal budaya bangsa arab dari pada mengenal tekhnik untuk kontak dengan Allah, maka sebuah pembaruan atau “qiyamat ruhani” di perlukan untuk mengubah pola pikir dan pola hidup dalam islam yang telah menyimpang menjadi lebih kepada kegiatan ritualnya dari pada sisi rohani yang terkandung di dalamnya.
      Menjadi suatu penyimpangan yang sangat jauh jika Din di artikan sebagai Agama, karena Nabi Muhammad pernah bersabda;
“Barang siapa yg belum menikah maka Din-nya baru setengah”
Maksud dari kata Din di situ adalah jiwa, karena ada suatu istilah bahwa mereka yg belum menikah itu baru setengah jiwanya, sehingga pasangan hidup di katakan sebagai belahan jiwa. Ta[i akan menjadi ganjil apabilah di katakan bahwa pasangan hidup kita itu adalah belahan Agama kita, maka lagu Anang dan Syahrini pun akan terasa ganjil. Karena bila jiwa di ganti posisinya menjadi Agama, maka akan begini bunyi lagunya :
“separuh Agamaku pergi”
Bukankah lebih indah jika separuh jiwaku pergi ?

Jadi arti di kata-kata di bawah ini pun akan jadi indah bila Din di robah maknanya menjadi jiwa.

“inna dina indallahil islam”.
“Sesungguhnya jiwa yang kembali di terima di sisi Allah adalah pasrah”.

“man arofa nafsahu fakod arofa robbahu”.
“Barang siapa yang mengenal dirinya(budayanya), maka ia sama dengan mengenal Allah”.

“inna lillahi wa’inna ilaihi ro’jiun”.
“Sesungguhnya hanya kepada-Nya kita kembali”.

No comments:

Post a Comment