Tuesday, September 6, 2011

Keuntungan Hidup Teratur (Bab 5)

Keuntungan-Keuntungan Hidup Beradab
Di bawah Suatu Pemerintahan Teratur

       
         Hari ini barangkali anda merasa akan tertawa terhadap orang-orang yang meragukan nilai pengawasan tertentu atas tidakan-tindakan manusia untuk kepentingan bersama, tetapi tatkala masalah ini pertama kali dikemukakan Adam,hal itu tentu telah menimbulkan suatu kegemparan yang besar dalam kelompok orang yang kepadanya hukum pertama kali di kenakan, dengan timbulnya kemarahan dan mengalirnya darah dalam banyak kasus,tatkala Adam berseru kepada kaumnya agar memakai sejenis pakaian, maka banyak jiwa liar yang melancarkan protes keras bahwa aturan yang disarankan itu memperlihatkan campur tangan yang tidak toleran terhadap kebebasan mereka berpikir dan bertindak,maka untuk mengatasi perlawanan keras ini, Adam diajari supaya berdiri di atas dasar rasioanal dan sosial dalam suatu lembaga hukum yang tegas.

“Bila anda setuju hidup dalam kesatuan tertib yang di sarankan, di sebut jannat, anda tidak akan menderita lapar dan haus, juga tidak akan menderita keganasan cuaca”.     (Q.S 20:119-120).
          
     Di sinilah terletak akar paling pertama tentang tugas-tugas suatu Negara yang di bangun di atas landasan konsep-konsep moral dan social, yaitu bekerja untuk kesejahteraan rakyat, pengertian yang muncul dari ayat Al-qur’an ini bertalian dengan hal itu, di artikan salah sekali bahwa Adam di tempatkan pada suatu tempat di mana ia dan mereka yang bersamanya tidak menderita lapar dan dahaga, kenyataannya adalah bahwa ayat ini meletakan kewajiban-kewajiban asasi bagi suatu pemerintahan seperti yang di gariskan oleh segi pandangan islam, yaitu bahwa ia harus menciptakan lapangan-lapangan kerja untuk rakyat yang di tempatkan dibawah pengawasannya, harus memperhatikan keperluan-keperluan pokok dari orang-orang yang tidak sanggup mengerjakan pekerjaan apa pun, mengatur persediaan-persediaan air yang di perlukan, dan membangun perumahan sebagai perlindungan dari keganasan cuaca, dengan perkataan lain,ada empat kewajiban yang harus di laksanakan oleh suatu pemerintahan, yaitu memenuhi kebutuhan rakyatnya akan pangan, air, pakaian, dan perumahan; kewajiban-kewajiban ini ditegaskan dalam Al-qur’an di mana faedah-faedah sistem baru di ajarkan kepada Adam, bila orang memprotes sistem baru itu maka Adam diserahi tugas untuk menerangkan kepada mereka keuntungan di bawah suatu sistem yang mengatur hidup bermasyarakat,bila mereka menurutinya maka mereka akan di tempatkan dimana mereka tidak perlu khawatir tanpa makanan, mereka tidak akan telanjang di bawah teriknya matahari dan dinginnya cuaca hujan, persediaan air yang di perlukan pun akan terjamin, dan mereka akan mempunyai rumah untuk tempat tinggal dan beristirahat, karena jelaslah suatu pemerintahan akan mencakupi keempat barang ini, termasuk mencakupi kebutuhan, benda, tumbuhan, hewan dan jasmaninya, maka pemerintah tersebut adalah suatu enterprise paling besar dan paling mandiri yang di dawuhkan oleh para rosul karena suatu tertib yang berada di bawah suatu system yang di sebut pemerintah adalah suatu cara yang terbagai menurut ukuran modern.
         Jadi kepada kaum Adam diberitahukan bahwa pembatasan-pembatasan terhadap kebebasan dan tindakan pribadi memang menjengkelkan, tetapi hal-hal tersebut adalah untuk kepentingan kehidupan bermasyarakat, karena hal itu membuat masyarakat baru di dirikan sanggup menjaga kepentingan-kepentingan mereka lebih baik dari pada yang dapat mereka lakukan perorangan, menjamin adanya sesuatu yang langgeng yang makmur dan damai, yang di sebut jannah atau syurga, sebagai suatu tempat kebahagiaan.
        Tetapi pikiran manusia dizaman Adam belum berkembang penuh dan belum dapat memahami pentingnya hidup di bawah suatu pemerintahanan yang teratur, walau pun kala itu ada sejenais makhluk yang di ciptakan Allah dalam kedaan yang cerdas dan pintar namun kesadaran akan bermasyarakat yang teratur dan harus hidup di bawah suatu pemimpin yang kepadanya kita harus taat belumlah dapat di pahami oleh mereka karena mereka masih belum mencapai tarap spiritual yang tinggi seperti Adam yang sudah mencapai tarap yang layak di sebut manusia, sedangkan pada saat itu orang pada umumnya masih berada dalam tarap-tarap yang belum layak bila ia di sebut manusia walau pun mereka memiliki kecerdasan yang tinggi namun moral,akhlak dan prilakunya masih seperti binatang maka Allah pun menjadikan Adam sebagai kholifah (pengganti), tapi kesadaran di bawah pemerintahan yang teratur dan harus tunduk kepada seorang pemimpin tentunya bukan suatu hal yang aneh lagi dizaman sekarang karena orang-orang sudah terbiasa berada di bawah suatu pemerintahan yang mengatur semua tertib masyarakat bahkan mungkin hampir tidak ada manusia yang bisa lepas ari suatu tertib keperintahan, tapi tentunya semua itu bias terjadi kerena benih yang pertama di tanamkan oleh Adam kepada manusia,sehingga kita bisa merasakan keuntungan-keuntungan hidup di bawah suatu tertib pemerintah, dan tentunya kala itu pertama kali di sampaikan oleh Adam, hal tersebut mengundang pertanyaan dan keheranan bagi orang-orang bahkan malaikat itu sendiri.

No comments:

Post a Comment